Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TK: Doakan Osama, FPI Tak Perlu Dicurigai

Kompas.com - 04/05/2011, 15:16 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua MPR RI Taufik Kiemas menghormati keinginan Front Pembela Islam (FPI) untuk menggelar doa bersama untuk mengenang pimpinan jaringan Al-Qaeda Osama bin Laden yang tewas dalam operasi militer di Pakistan. 

Menurut Taufik, itu adalah hak FPI dan aparat tak perlu mencurigai. "Enggak perlu diberi pengamanan khusus. Saya rasa FPI sudah ke mana-mana juga, bisa diajak ngomong terbuka," katanya di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (4/5/2011). 

Taufik mengaku tak terlalu paham dengan ajaran Islam. Namun, jika ada seseorang yang meninggal, mungkin saja didoakan. Menurutnya, memakamkan seseorang merupakan amanah fardu kifayah (lebih baik dilakukan). 

Ia tak pernah berpikiran FPI memiliki cita-cita untuk melakukan makar. "Saya kira FPI enggak ke arah sana (makar). Sejelek-jeleknya FPI mereka ahlul sunah wal jamaah. Kalau ngaku FPI itu ya nakal dikitlah, tapi enggak ke sana," tandasnya.

Seperti diberitakan, Front Pembela Islam (FPI) akan menggelar doa bersama untuk mengenang Osama. Acara berlangsung malam ini, Rabu (4/5/2011), di Markas Pusat FPI, Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, pukul 19.00 - 22.00. Ketua FPI Habib Rizieq Syihab dalam pernyataannya yang dimuat di situs resmi FPI menyebut Osama mati syahid.

Osama tewas dalam sebuah operasi militer yang dilancarkan tentara Amerika Serikat di Abbottabad, Pakistan. Ia berada di balik serangan teroris pada 11 September 2001 terhadap menara kembar World Trade Center. Tecatat, enam ribu orang tewas dalam peristiwa itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polri Terbitkan Red Notice 2 Buron TPPO Bermodus Magang ke Jerman

Polri Terbitkan Red Notice 2 Buron TPPO Bermodus Magang ke Jerman

Nasional
Surya Paloh Bakal Temui Prabowo di Kertanegara, Nasdem: Menguatkan Sinyal Komunikasi

Surya Paloh Bakal Temui Prabowo di Kertanegara, Nasdem: Menguatkan Sinyal Komunikasi

Nasional
Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

Nasional
Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Nasional
Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Nasional
Ini Status Perkawinan Prabowo dan Titiek Soeharto

Ini Status Perkawinan Prabowo dan Titiek Soeharto

Nasional
Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Nasional
Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Nasional
Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Nasional
Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Nasional
Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nasional
JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

Nasional
Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Nasional
Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Nasional
DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com