Namun, PM Palestina dari kelompok Fatah di Ramallah, Tepi Barat, Salam Fayyad, menyambut berita itu dan berharap sebuah sisi gelap akan berakhir.
Osama tewas dalam operasi penyerbuan oleh pasukan khusus Angkatan Laut AS, Navy SEALs (Sea, Air, Land). Ini adalah pasukan elite yang melakukan serangan sekitar 40 menit. Operasi militer itu sangat dirahasiakan, bahkan Pemerintah Pakistan pun tidak diberi tahu. Pihak AS selama ini memang mencurigai, terutama pihak intelijen, negara sekutunya itu ”bermain di dua kaki”.
Pemberitahuan baru dilakukan setelah operasi militer itu. Tidak hanya kepada Pemerintah Pakistan, dalam sejumlah rapat dan pengarahan singkat persiapan operasi rahasia itu, Presiden Obama juga hanya melibatkan sedikit mungkin bawahan serta orang kepercayaan.
Pemerintah AS mengaku sengaja menyembunyikan rencana operasi itu dari Pakistan dengan alasan keamanan para personelnya, termasuk juga keberlangsungan operasi rahasia tersebut. Juga tidak banyak pihak yang tahu, pada Jumat lalu Presiden Obama sudah memberikan perintah khusus untuk pemburuan Osama bin Laden.
Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto menggelar rapat mendadak di Kantor Menko Polhukam di Jakarta, Senin siang. ”Saya instruksikan semua aparat dan intelijen lebih meningkatkan kewaspadaan dan antisipasinya atas segala kemungkinan yang bisa terjadi,” ujar Djoko kepada Kompas, Senin sore di Jakarta.
Pihak intelijen AS mulai ”mengendus” lokasi keberadaan Osama sejak empat tahun lalu dari kehadiran dan pergerakan seorang kurir kepercayaannya.
Kehadiran dan kemunculan Osama makin kuat terdeteksi
Tidak seperti yang diyakini sebelumnya oleh banyak kalangan selama ini, Osama beserta para pengawalnya ternyata tidak tinggal di wilayah terpencil, seperti di goa dan lembah yang ada di pegunungan di perbatasan Pakistan-Afganistan.
Osama bersembunyi di sebuah bangunan mewah bernilai jutaan dollar AS di lingkungan permukiman di kota Abbottabad