Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gedung Diserbu, Inggris Usir Dubes Libya

Kompas.com - 02/05/2011, 00:40 WIB

LONDON, KOMPAS.com — Inggris mengusir Duta Besar Libya setelah serangan-serangan terhadap Kedutaan Besar Inggris di Tripoli yang dituduhkan kepada pasukan Moammar Khadafy.

Menteri Luar Negeri Inggris William Hague, Minggu (1/5/2011), mengonfirmasi laporan-laporan bahwa gedung Kedutaan Inggris di ibu kota Libya itu hancur. Menurut dia, serangan-serangan juga dilakukan pada sejumlah misi diplomatik negara lain di Tripoli.

"Karena itu, saya mengambil keputusan untuk mengusir Duta Besar Libya. Ia dinyatakan sebagai persona non grata sesuai dengan Pasal 9 Konvensi Wina mengenai Hubungan Diplomatik dan memiliki waktu 24 jam untuk meninggalkan negara (Inggris)," katanya.

Serangan terhadap kedutaan itu dilakukan hanya beberapa jam setelah Pemerintah Libya menuduh pasukan NATO membunuh putra bungsu Khadafy dan tiga cucunya dalam serangan pada Sabtu malam.

Duta Besar Inggris ditarik dari Libya pada awal konflik dan London saat ini tidak memiliki staf diplomatik di Tripoli. Namun, satu tim Kementerian Luar Negeri Inggris berkantor di kota Benghazi yang dikuasai oleh pemberontak.

"Saya mengutuk serangan terhadap kantor Kedutaan Inggris di Tripoli serta misi-misi diplomatik negara lain," kata Hague dalam sebuah pernyataan. "Konvensi Wina mewajibkan rezim Kadhafy melindungi misi diplomatik di Tripoli. Dengan tidak melakukan hal itu, rezim itu sekali lagi telah melanggar kewajiban dan tanggung jawab internasional," katanya.

Pada 30 Maret, Inggris mengusir lima diplomat Libya, termasuk atase militer, karena mengintimidasi kelompok-kelompok oposisi di London.

"Menggarisbawahi kekhawatiran besar kami atas tingkah laku rezim (Libya), saya mengumumkan kepada parlemen bahwa kami hari ini mengambil langkah-langkah untuk mengusir lima diplomat di Kedutaan Besar Libya di London, termasuk atase militer," kata William Hague kepada parlemen saat itu.

"Pemerintah juga menilai bahwa jika individu-individu ini tetap berada di Inggris, maka mereka bisa menimbulkan ancaman bagi keamanan kita," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com