Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Dia Pasar Baru Pariwisata Indonesia

Kompas.com - 01/05/2011, 09:15 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Wisatawan dari negara-negara di kawasan Asia Selatan dan Asia Tengah menjadi pasar baru bagi Indonesia. Apalagi, kawasan ini memiliki jumlah penduduk yang besar.

"Kami lihat potensi cukup besar. Penduduk di kawasan ini ada sekitar 2 miliar orang," ujar Deputy Director Directorate of South and Central Asian Affairs Kemlu Intiar Dekrit Bakhtiar kepada Kompas.com di Ancol Taman Impian, Jakarta, Sabtu (30/4/2011).

Saat ditemui Kompas.com, Intiar mendampingi beberapa rombongan biro perjalanan wisata dan penulis wisata dari tujuh negara di Asia Tengah dan Asia Selatan. Ia menuturkan, fam trip tersebut merupakan program tahunan dari Direktorat Asia Tengah dan Selatan Kementerian Luar Negeri. "Kami mengundang tour operator dan travel writer dari Asia Tengah dan Asia Selatan ke destinasi baru untuk menarik pasar nontradisional," katanya. Pasar tradisional untuk Indonesia umumnya negara-negara tetangga di kawasan Asia Tenggara ataupun Eropa.

Ia mengungkapkan, potensi pasar di kawasan Asia Selatan dan Asia Tengah cukup besar juga karena situasi ekonomi dan politik di negara-negara tersebut semakin membaik. Saat ekonomi membaik, katanya, kunjungan pelesir ke luar negeri pun meningkat.

"Dari India saja ada 10 juta turis. Namun, yang ke Indonesia masih sangat sedikit. Mereka lebih banyak ke Eropa dan Amerika," ungkapnya.

Menurut Intiar, pihaknya membidik pasar negara-negara dekat Laut Kaspia. "Azerbaijan, Kazakhstan, Turkmenistan, ini negara kaya-kaya. Mereka menghasilkan minyak lebih besar daripada Saudia Arabia," katanya.

Peserta fam trip berasal dari negara Pakistan, India, Iran, Sri Lanka, Azerbaijan, Kazakhstan, dan Uzbekistan. Mereka berada di Indonesia selama delapan hari. Pada program tahun ini mereka mengunjungi Makassar, Sulawesi Selatan, dan Jakarta. Salah satu obyek wisata yang dikunjungi adalah Ancol Taman Impian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com