Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ikhwanul Muslimin Akhirnya Bikin Partai

Kompas.com - 01/05/2011, 02:01 WIB

KAIRO, KOMPAS.com — Ikhwanul Muslimin Mesir, gerakan terorganisasi paling baik di negara itu, akhirnya membikin partai baru untuk memperebutkan separuh kursi parlemen pada pemilihan September mendatang.

Gerakan yang dilarang sejak 1954 itu sekarang akan berebut kekuasaan setelah Presiden Hosni Mubarak tersungkur, persis seperti manuver Ikwanul Muslimin Indonesia dengan membentuk Partai Keadilan (kemudian ditambah Sejahtera) setelah Presiden Soeharto lengser tahun 1998.

Ikhwanul Muslimin Mesir dalam pernyataannya, Sabtu (30/4/2011), akan menamakan partainya itu Partai Kebebasan dan Keadilan.

Mohammed Hussein, sekretaris jenderal kelompok itu, mengatakan bahwa dewan konsultatif gerakan telah telah memutuskan pada suatu pertemuan untuk mengesahkan keputusan membentuk partai baru, Partai Kebebasan dan Keadilan.

"Kami telah mengesahkan tindakan yang diambil oleh dewan penasihat mengenai Partai Kebebasan dan Keadilan serta mengesahkan program-programnya," katanya.

Ia menuturkan, partai yang akan dipimpin anggota politbiro Ikhwan Muslimin, Mohammed al-Mursi, akan "bebas dari Ikhwan, tetapi akan berkoordinasi dengannya".

Partai itu hanya akan memperebutkan antara 45 persen dan 50 persen kursi dalam pemilihan pada September mendatang, yang pertama sejak pergolakan rakyat Februari yang menjatuhkan Presiden Mubarak.

Ikhwanul Muslimin mencalonkan kadernya sebagai calon independen dalam pemilihan sebelumnya untuk mengelakkan larangan terhadap kelompok itu sejak 1954.

Mereka mendapat seperlima kursi dalam pemilihan 2005, tetapi berjalan jauh lebih buruk pada pemilihan 2010 yang tampaknya secara luas sebagai dicurangi guna membantu bekas Partai Demokratik Nasional yang berkuasa.

Ikhwan telah berusaha untuk menghilangkan yang diduga ketakutan pada mayoritas parlemen Islam dan mengatakan mereka ingin bekerja sama dengan kelompok-kelompok sekuler pada pemilihan mendatang, sementara berjanji untuk tidak mengajukan calon presiden pada pemilihan November.

Mursi menyatakan pada konferensi pers di markas besar baru gerakan tersebut di Distrik Muqattam yang berbukit-bukit bahwa partai itu bukan partai "teokratis".

"Itu bukan partai Islam dalam pengertian lama, itu bukan teokratis," ujar Mohammed al-Mursi, yang ditunjuk memimpin Partai Kebebasan dan Keadilan. "Itu partai sipil," katanya pada konferensi pers tersebut. Konstitusi Mesir melarang partai berdasarkan pada agama, golongan, atau kedaerahan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com