NAIROBI, KOMPAS.com — Pidato Presiden Uganda Yoweri Museveni sempat terganggu di Kenya pada Sabtu (30/4/2011). Seorang hadirin yang keberatan dengan penindasan keras terhadap pemrotes langsung bicara saat pidato berlangsung.
Dua orang tewas pada Jumat (29/4/2011) dan sedikitnya 90 orang lagi cedera di seluruh ibu kota Uganda, Kampala, setelah polisi menembakkan peluru dan gas air mata ke kerumunan orang yang memprotes penangkapan seorang pemimpin oposisi.
"Bapak Presiden, bagaimana kami sebagai orang Kenya bisa duduk di sini dan mendengarkan Anda, sementara Anda telah bersikap kejam terhadap rakyat Uganda?" demikian teriakan pria tersebut, sebelum ia dibawa pergi oleh personel keamanan Museveni.
Museveni, yang sedang melakukan kunjungan pribadi satu-hari ke ibu kota Kenya, melanjutkan pidatonya di klub pengusaha setempat.
Pesaing-politik utamanya, Kizza Besigye, sedang dirawat di satu rumah sakit di Nairobi yang berjarak cuma lima menit naik mobil dari tempat Museveni berpidato karena luka yang dideritanya sewaktu ia ditangkap pada, Kamis.
Protes di Uganda, yang memiliki potensi bisa merusak keinginan penanam modal di negara ekonomi terbesar ketiga di Afrika timur, dimaksudkan untuk memaksa pemerintah mengendalikan harga pangan dan bahan bakar yang membubung tinggi.