Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

233 Anggota Partai Baath Mundur

Kompas.com - 29/04/2011, 03:04 WIB

Kairo, Kompas - Pengunduran diri pejabat Suriah berlanjut. Sebanyak 233 anggota partai sosialis Baath di kota Daraa dan Banias, Rabu (27/4), mundur dari keanggotaan partai berkuasa itu. Pengunduran mereka sebagai protes atas kekerasan aparat keamanan terhadap pengunjuk rasa prodemokrasi.

Menurut catatan lembaga hak asasi manusia Suriah, sejak unjuk rasa antirezim Bashar al-Assad meletus, 18 Maret lalu, jatuh 453 korban tewas, ribuan luka-luka, dan 1.700 aktivis ditangkap.

Anggota partai yang mengundurkan diri menyebutkan, alasan pengunduran diri mereka adalah sikap negatif partai sosialis Baath menanggapi unjuk rasa di Suriah, khususnya kota Daraa.

Sementara itu, aktivis Suriah di dalam negeri dan pengasingan meluncurkan inisiatif politik untuk perubahan. Inisiatif itu menegaskan, Suriah hanya punya dua pilihan, menerima proses demokrasi secara damai atau menyaksikan revolusi rakyat menumbangkan rezim.

Reformasi harus dimulai dengan konstitusi baru yang menjamin hak asasi rakyat, pemisahan tegas lembaga eksekutif, legislatif, dan yudikatif, pencabutan undang-undang darurat, penghapusan pengadilan keamanan negara, pembebasan tahanan politik, dan penerbitan UU baru tentang kepartaian yang menjamin hak politik semua warga Suriah secara adil.

Satu-satunya institusi yang dianggap mampu membawa Suriah ke arah demokrasi adalah militer, melalui perundingan dengan semua kekuatan politik lewat pemerintahan transisi.

Situasi di Suriah semakin tegang menjelang Jumat ini. Rakyat Suriah akan menggelar unjuk rasa besar-besaran yang disebut ”Jumat kemarahan”. Rakyat tak peduli lagi dengan kekuatan militer dan polisi yang dikerahkan ke berbagai kota, khususnya Daraa, Banias, dan Homs.

Daraa, kota yang paling berdarah sejak unjuk rasa meletus, kini dikontrol militer divisi IV yang dipimpin Maher al-Assad, saudara kandung Presiden Assad. Divisi IV dikenal sebagai satuan militer yang paling keras menghadapi unjuk rasa.

Perbatasan

Di Libya, pasukan oposisi bersenjata menggali lubang pertahanan di sekitar pintu gerbang Wazen di perbatasan Libya-Tunisia. Mereka bertahan menghadapi pasukan loyalis Khadafy yang ingin menguasai kembali pintu gerbang tersebut. Pasukan Khadafy telah berada 8 kilometer dari gerbang Wazen. Suara ledakan mulai terdengar di sekitar perbatasan. Pasukan Tunisia di sisi lain perbatasan juga bersiaga menghadapi kondisi terburuk.

Penduduk Libya di wilayah gugusan pegunungan barat, lokasi gerbang Wazen, segera menghimpun bahan makanan dan mengisi kendaraan dengan bahan bakar sebelum pertempuran meletus. Gugusan pegunungan barat dihuni mayoritas suku Berber, bukan Arab.

Kubu oposisi juga mengklaim berhasil menguasai Desa Mujabara di wilayah pegunungan barat itu setelah pertempuran dengan loyalis Khadafy.

Loyalis Khadafy terus pula menggempur kota Misrata dan Zintan. Sedikitnya tujuh oposan tewas di kota Misrata. (MTH)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com