KOMPAS.com - Boleh jadi, Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) bukanlah mitra yang sepadan dalam soal baku tembak. Buktinya, sebagaimana warta AP dan AFP pada Kamis (28/4/2011), pasukan NATO justru membuat blunder dengan melancarkan serangan yang justru membunuh 11 anggota kelompok oposisi Libya.
Nah, tindakan "Kawan Bunuh Kawan" alias KBK ini ada dalam sejumlah laporan terkait serangan di Pelabuhan Misrata. Seorang saksi mata yang kebetulan juga adalah komandan kelompok oposisi mengatakan sebuah pesawat tempur NATO melakukan pengeboman pada Rabu. "Tapi, NATO menolak membenarkan atau menyangkal," demikian kata saksi mata tersebut.
Seorang dokter mengatakan tujuh anggota oposisi juga tewas akibat tembakan pasukan pemerintah Libya. Pertempuran sengit terjadi untuk memperebutkan pelabuhan Misrata yang sangat strategis.
Para kelompok oposisi yang didukung oleh serangan udara NATO, mengklaim memukul mundur pasukan yang setia kepada pemimpin Libya, Kolonel Moammar Khadafy.
Pelabuhan itu sangat vital untuk memungkinkan pengiriman bantuan dan evakuasi pengungsi, tetapi upaya ini mendapat gangguan akibat pertempuran itu. Warga setempat memperingatkan bahwa persediaan makanan dan air minum semakin menipis.
Selama dua bulan Misrata dikepung oleh pasukan Khadafy. Para aktivis HAM mengatakan ratusan warga sipil tewas akibat baku tembak antara kedua belah pihak.