Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sipil Bersenjata Tembak Mati 10 Pendemo

Kompas.com - 28/04/2011, 01:57 WIB

SANAA, KOMPAS.com - Orang-orang bersenjata yang berpakaian sipil membunuh 10 orang dan melukai puluhan di ibu kota Yaman, Rabu (27/4/2011), ketika mereka menembaki arah pendemo yang menuntut pengunduran diri presiden.

Pembunuhan itu terjadi di tengah demonstrasi puluhan ribu orang Yaman, banyak dari mereka menentang rencana yang didukung pemerintah dan kelompok oposisi utama yang akan memberi Presiden Ali Abdullah Saleh waktu sebulan lagi untuk mengundurkan diri.

Kesepakatan itu, yang ditengahi Dewan Kerja Sama Teluk, juga akan memberi Saleh dan keluarganya kekebalan dari tuntutan hukum. Pemrotes di Sanaa berusaha mencapai sebuah daerah di luar distrik dimana mereka berkemah sejak Februari dan menuntut Saleh segera meletakkan jabatan, kata beberapa saksi.

"Kami menerima mayat dan membawa mereka ke sebuah rumah sakit swasta," kata Mohammad al-Qubati, seorang dokter rumah sakit lapangan di tempat pemrotes berkumpul. Seorang dokter di lokasi itu kemudian mengatakan, 10 orang tewas akibat luka-luka mereka.

Sebelumnya, pemrotes memblokade sebuah pelabuhan utama Laut Merah dan bentrok dengan pasukan keamanan di Yaman selatan. Satu pemrotes dan satu prajurit tewas dalam bentrokan itu, kata beberapa pejabat daerah dan petugas rumah sakit.

"Rakyat ingin pengunduran diri, bukan sebuah prakarsa," kata pemrotes di luar pelabuhan Hudaida, dimana operasi maritim berlangsung seperti biasanya.

Dalam insiden terpisah, pasukan keamanan menembak mati sedikitnya empat pemrotes di provinsi Lahij, Yaman selatan, kata saksi dan sumber medis.

Kesepakatan Dewan Kerja Sama Teluk itu diperkirakan ditandatangani Minggu di Riyadh, tiga bulan setelah protes menuntut pengunduran diri Saleh meletus di Yaman, yang diilhami oleh pemberontakan yang menggulingkan penguasa Mesir dan Tunisia.

Demonstrasi di Yaman sejak akhir Januari yang menuntut pengunduran diri Saleh telah menewaskan lebih dari 100 orang.

Oposisi Yaman mendesak Saleh mengakhiri kekuasaan tiga dasawarsanya dan menyerahkan wewenang kepada deputinya untuk periode peralihan, namun usulan itu ditolak oleh pemimpin kawakan tersebut.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com