Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Enam WNA Iran Diamankan

Kompas.com - 25/04/2011, 20:01 WIB

YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Sebanyak enam WNA asal Iran ditahan Polisi Perairan dan Udara Kepolisian Daerah Daerah istimewa Yogyakarta. Meskipun memiliki paspor dan visa lengkap, mereka diduga sebagai imigran gelap yang hendak berlayar menuju Australia.

Keenam WNA asal Iran itu sebelumnya menumpang seorang nelayan Pantai Depok bernama Senen. Di tengah laut, mereka berpindah kapal dari sebuah kapal penumpang yang sedang mengangkut ratusan warga negara asal Timur Tengah.

Nader Rahimi (28), salah seorang WNA asal Iran, mengungkapkan, mereka berpindah kapal karena ingin singgah sebentar di darat untuk mencari makanan. Namun, nelayan yang mereka tumpangi membawa mereka kepada polisi.

Senin (25/4/2011) sekitar pukul 11.00, keenam WNA asal Iran itu kemudian diantar Senen ke Markas Polisi Perairan dan Udara (Polairud) Depok. Mereka kemudian diperiksa oleh petugas.

Berdasarkan kesaksian para nelayan, di dalam kapal pengangkut WNA tersebut masih terdapat ratusan WNA lain. Kapal tersebut sempat melakukan lego jangkar di perairan sekitar 5 kilometer dari Pantai Glagah, Kulon Progo.

Namun, kapal tak jadi merapat ke pantai sebab gelombang laut sangat tinggi. Selanjutnya kapal kembali ke tengah perairan. Gelombang laut yang tinggi menyebabkan petugas Polairud tak bisa menjangkau kapal

"Setelah kami periksa, ternyata mereka membawa paspor dan visa lengkap. Salah satu visa sudah habis masa berlakunya. Mereka mengaku sedang dalam perjalanan dari Cisarua, Bogor, ke Bali untuk urusan bisnis," kata Kepala Subdit Penegakan Hukum Polairud Polda DIY Ajun Komisaris Besar M Marpaung, Senin di Pantai Depok, Bantul.

Meski dilengkapi dengan paspor dan visa, Marpaung menduga keenam WNA tersebut merupakan jaringan imigran gelap asal Timur Tengah. Mereka diperkirakan hendak menuju Australia. Hal ini diperkuat dengan sejumlah kasus sebelumnya di mana para imigran berlayar ke Australia dengan modus menggunakan paspor dan visa resmi agar tidak mencurigakan.

Selanjutnya, keenam WNA tersebut diserahkan kepada Kantor Imigrasi Yogyakarta untuk diperiksa keabsahan dokumen paspor dan visa mereka. Jika terbukti tidak sah, mereka akan dideportasi.  

Kecurigaan petugas kepolisian diperkuat dengan laporan tertangkapnya delapan WNA asal Timur Tengah di Pantai Gesing, Gunung Kidul, pada hari yang sama oleh Kepolisian Resor Gunung Kidul. Diduga, kapal pengangkut WNA berusaha menurunkan para penumpang di beberapa titik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com