MISRATA, KOMPAS.com — Seorang wartawan Perancis terluka serius Sabtu (23/4/2011) malam di kota Misrata yang terkepung di Libya timur, yang dikuasai pemberontak, demikian dilaporkan sumber medis.
Seorang dokter di Rumah Sakit Hikma mengatakan, wartawan itu berhasil diselamatkan setelah menjalani operasi akibat tertembak di leher. Beberapa temannya mengatakan, korban itu adalah seorang blogger yang bekerja untuk media alternatif.
"Sekitar 28 orang tewas dan 100 orang terluka. Ini merupakan korban terburuk dalam 65 hari pertempuran di wilayah Misrata," kata dokter Khalid Abu Falra.
Minggu (24/4/2011) pagi, rentetan tembakan roket Grad meledak di kota itu dan semburan senjata otomatis yang berlanjut dapat didengar.
"Blogger itu dan empat temannya sedang pergi untuk mandi di pancuran ketika ia dihantam oleh peluru yang menyasar," kata teman-temannya yang menolak mengungkapkan identitasnya.
Misrata selama beberapa pekan telah menjadi tempat pertempuran gerilya kota yang mematikan antara pemerontak dan pasukan yang setia kepada pemimpin Libya, Moammar Khadafy.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.