Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Delapan Kecamatan Diserang Tikus

Kompas.com - 19/04/2011, 12:02 WIB

PAMEKASAN, KOMPAS.com — Petani di delapan kecamatan di Pamekasan, Madura, Jawa Timur, terancam gagal panen. Pasalnya, tanaman padi mereka diserang tikus sejak dua pekan terakhir ini.

Delapan dari 13 kecamatan tersebut adalah Kecamatan Pamekasan, Kecamatan Pademawu, Kecamatan Galis, Kecamatan Larangan, Kecamatan Kadur, Kecamatan Pagantenan, Kecamatan Waru, dan Kecamatan Pakong.

Kepala Dinas Pertanian Pamekasan Isye Windarti mengatakan, luas tanaman padi yang diserang tikus lebih-kurang mencapai 35 hektar. Yang paling parah adalah Kecamatan Pademawu 12 hektar, Kecamatan Galis (9,4), dan Kecamatan Kadur (6,7).

"Lima kecamatan lainnya masih di bawah 3 hektar, berdasarkan laporan sementara dari mantri tani di beberapa desa," kata Isye Windarti, Selasa (19/4/2011).

Isye menambahkan, rata-rata padi yang diserang mulai dari umur 20 hari sampai padi yang hampir panen. Cara merusak tanaman, tikus memotong pohon padi hingga roboh untuk mengasah giginya, sementara buahnya tidak dimakan.

Fendi (37), petani Dusun Kebun, Desa Polagan, Kecamatan Galis, mengatakan, tikus yang menyerang tanaman padi bisa menyebabkan gagal panen. "Kalau tidak diawasi ketat, semalam bisa satu petak sawah rusak dimakan tikus," kata Fendi.

Anwar Shodiq (49), Koordinator Pengamat Hama Penyakit (PHP) Dinas Pertanian Pamekasan, menuturkan, pemberantasan tikus secara serentak di beberapa kecamatan masih kesulitan. Pasalnya, umur padi bervariasi. "Kalau sarang dan lubang tikus di areal padi yang sudah dipanen enggak ada masalah, tetapi untuk padi yang masih berumur muda rentan rusak kalau kami atasi dengan cara pengemposan atau meledakkan dengan mercon lubang aktif," kata Anwar Shodiq.

Salah satu cara yang aman dilakukan oleh petani, kata Anwar Shodiq, dengan pengumpanan menggunakan racun tikus atau menggunakan cara lain dengan pagar plastik untuk membatasi tikus masuk ke area tanaman padi. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com