Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perompakan "Bajak" Perdagangan Dunia

Kompas.com - 18/04/2011, 05:48 WIB

Jakarta, Kompas - Aksi perompakan yang marak di lepas pantai Somalia telah ”membajak” perdagangan dan perekonomian dunia sedikitnya 12 miliar dollar AS (Rp 103 triliun) per tahun. Sebuah beban ekonomi yang cukup besar yang akhirnya harus ditanggung konsumen.

Beban ekonomi yang ditimbulkan para perompak ini diungkapkan kalangan industri perkapalan dan organisasi maritim, sebagaimana ditulis harian The Business Times, pekan lalu. Mereka meminta Perserikatan Bangsa-Bangsa dan pemerintah sejumlah negara untuk mengakhiri aksi perompakan ini.

Robert Lorenz-Meyer, Presiden Bimco, salah satu asosiasi perkapalan besar dunia, menegaskan, aksi perompakan di lepas pantai Somalia itu telah menimbulkan beban pada perekonomian dunia. ”Sekitar 2.000 perompak Somalia telah membajak ekonomi dunia,” ujarnya.

Ia mengatakan, gangguan pada alur perdagangan laut yang disebabkan perompak di Somalia itu telah menimbulkan beban biaya 12 miliar dollar AS. Ada sekitar 30.000 kapal dagang yang melintasi kawasan Laut Arab di seputar Somalia setiap pekan.

The Heritage Foundation menyebutkan, kerugian akibat aksi perompakan di perairan lepas pantai Somalia telah menimbulkan kerugian materi sampai 16 miliar dollar AS (Rp 137 triliun) per tahun.

Biro Maritim Internasional melaporkan, sepanjang tahun 2010 terjadi aksi perompakan atas 53 kapal dagang dan penyerangan terhadap lebih dari 392 kapal lain. Perompak juga menyandera 1.181 pelaut dari banyak negara. Ini jumlah penculikan terbesar di laut. Sedikitnya delapan pelaut tewas. Sebagian besar dari aksi ini terjadi di lepas pantai Somalia.

Aksi meningkat

Sepanjang 2011 sudah terjadi 97 serangan perompak. Angka ini naik tiga kali lipat dibandingkan dengan periode yang sama pada 2010. Kapal Indonesia, MV Sinar Kudus, dengan 20 awak, juga menjadi salah satu korban perompakan di lepas pantai Somalia. Perompak Somalia membajak kapal dan menyekap awaknya sejak 16 Maret lalu.

”Perlu ada niat politik dari PBB untuk mengadopsi langkah-langkah keras dan efektif untuk melindungi awak, muatan, dan kapal dari serangan perompak Somalia yang kian meningkat,” ujar kalangan asosiasi perkapalan, seperti dikutip The Business Times.

PBB sejak 2008 sudah mengeluarkan resolusi berkaitan dengan aksi perompak di Somalia. Resolusi ditindaklanjuti dengan operasi militer gabungan yang digelar Uni Eropa sejak Desember 2008, operasi laut gabungan lain per Januari 2009, dan aksi gabungan oleh NATO pada Agustus 2009.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com