Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemimpin Sejati dan Pencarian Harmoni

Kompas.com - 17/04/2011, 04:00 WIB

Sebenarnya sekarang ini seluruh dunia sudah menjadi seperti satu komunitas besar umat manusia, yang menerima multikulturalitas, multiagama, dan multiras. Jadi kita harus hidup bersama. Lebih baik hidup dalam keharmonisan dan saling menghormati satu sama lain.”

Saat berbicara soal Indonesia, Dalai Lama menjadi bersemangat. Ada hubungan tersendiri antara ajaran Buddha di Tibet dan ajaran Buddha yang berkembang di Indonesia masa lalu.

Menurut catatan Kompas, Dalai Lama sudah dua kali berkunjung ke Indonesia pada era Orde Baru, yakni pada tahun 1982 dan 1992.

Menurut Tenzin Phuntsok Atisha, Sekretaris Hubungan Internasional Departemen Informasi dan Hubungan Internasional Central Tibetan Administration, Dalai Lama sudah lama ingin mengunjungi Indonesia lagi. Namun, pemerintahan RI sejak era reformasi tidak pernah memberikan visa bagi Dalai Lama. 

Apakah Anda masih ingin mengunjungi Indonesia? 

Saya sudah pernah ke Indonesia beberapa kali. Tetapi itu sudah lama sekali, bertahun-tahun silam, masih di zaman Soeharto. Saya mengenal Soeharto sebagai teman, dan saya sempat bertemu dia dan Wakil Presiden (Adam) Malik. Saya mengunjungi Yogyakarta dan juga Borobudur, dan pada kesempatan lain mengunjungi Bali dalam kunjungan singkat. 

Ada hubungan antara Indonesia dan Tibet di masa lalu. Sekitar 1.000 tahun lalu, pada abad ke-10, seorang guru besar dari India mengunjungi Swarnadwipa, Pulau Emas (sekarang Sumatera), dan menimba ilmu (agama Buddha). Orang suci dari India itu kemudian diundang ke Tibet untuk mengajarkan ilmunya di sana. Jadi melalui cara itu, kita juga punya hubungan khusus. Ada hubungan antara Buddhisme di Indonesia dan Buddhisme Tibet.

Lalu tentu saja Borobudur, stupa raksasa itu sungguh menakjubkan. Di kawasan Borobudur dan juga Bali, saya melihat ada kegiatan berbagai agama, Hindu, Buddha, Muslim, hidup berdampingan. Sangat luar biasa.

Jadi, kalau ada kesempatan saya selalu ingin mengunjungi Indonesia. Saya juga akan bisa memberi pelayanan kecil terkait memajukan keharmonisan kehidupan beragama, antara Muslim, Kristen, Hindu, dan Buddha.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com