Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemimpin Sejati dan Pencarian Harmoni

Kompas.com - 17/04/2011, 04:00 WIB

Dalam kawat diplomatik yang dikirim dari Kedubes AS di New Delhi, India, tahun 2009, Dalai Lama mengatakan, perundingan politik untuk memberikan otonomi lebih besar kepada Tibet bisa ditunda 5-10 tahun lagi. Namun, mencegah mencairnya gletser di Pegunungan Himalaya tak bisa ditunda-tunda lagi (Kompas, 18/12/2010).

Dua tahun silam, Anda meminta para diplomat AS untuk mengurangi tekanan terhadap China terkait dengan isu-isu politik Tibet, dan alih-alih Anda meminta mereka memberi tekanan lebih dalam isu-isu perubahan iklim. Mengapa?

”Kebanyakan orang menyebut Tibet sebagai ’atap dunia’. Tetapi, menurut sebagian ilmuwan China, Tibet juga disebut sebagai Kutub Ketiga. Karena efek pemanasan global di Dataran Tinggi Tibet, akan memberi efek yang setara dengan yang terjadi di Kutub Utara maupun Kutub Selatan. 

Dan juga karena (lokasi Tibet) di dataran tinggi dengan iklim kering, efek pemanasan global ini akan menjadi lebih menyulitkan. Di negara-negara beriklim panas (tropis), seperti Indonesia, bahkan setelah terjadi penggundulan hutan pun tanaman akan cepat tumbuh kembali.

Tetapi di iklim yang kering dan dingin seperti di Tibet, butuh waktu lebih lama untuk memulihkan secara alami lingkungan yang sudah rusak. 

Selain itu, sungai-sungai utama di Asia, seperti Mekong dan sungai-sungai lain yang mengalir melewati seluruh wilayah Asia Timur, Asia Tenggara, dan India, semua bermata air di Tibet (termasuk Sungai Brahmaputra, Indus, dan Yangtze). Jadi itu sebabnya, mereka perlu menaruh perhatian lebih pada perlindungan dan pelestarian lingkungan hidup di Tibet. 

Pada masalah-masalah lain, hanya butuh satu keputusan atau solusi politik, dan semua akan beres. Tetapi dalam ekologi, satu gangguan akan berdampak pada yang lain selama berpuluh-puluh tahun. Maka, itu semua sangat penting.”

Dunia saat ini sedang berubah dengan cara yang belum pernah terjadi sebelumnya. Perilaku alam, sampai tata politik dunia, sedang berubah. Apa yang sedang terjadi, dan apa yang harus dilakukan umat manusia?

”Dunia memang sedang berubah, dan yang lebih serius perubahan itu berada di luar jangkauan kendali manusia, yakni pemanasan global. Sekarang terjadi berbagai anomali cuaca, seperti makin banyak angin topan.

Sementara, populasi dunia terus bertambah. Di luar itu, standar hidup kita pun harus terus meningkat, terutama di kalangan masyarakat yang lebih miskin.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com