Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Jerman Dilempari Telur

Kompas.com - 15/04/2011, 09:15 WIB

BERLIN, KOMPAS.com - Presiden Jerman, Christian Wulff, terkena lemparan telur dari seorang pemrotes, Kamis (14/4/2011), tetapi ia tak mempedulikannya. Ia mengatakan, itu merupakan resiko yang mesti diterimanya karena bersentuhan dengan masyarakat.

Wulff, kepala negara termuda dalam usia 51 tahun di negeri tersebut, baru saja tiba di kota Wiesbaden di Jerman timur, ketika seorang pria yang berusia 48 tahun yang berada di antara kerumunan orang mulai melempari dia dengan telur, kata polisi dalam satu pernyataan. "Pakaian presiden federal itu kotor," kata pihak berwenang. "Presiden sendiri tak apa-apa."

Wulf ditemani Perdana Menteri Negara Bagian Hesse Volker Bouffier, yang juga terkena kuning telur. Polisi membekuk orang yang melemparkan telur segera setelah ia melancarkan serangannya dan membawa orang itu ke tahanan. Presiden Jerman tersebut mengatakan kepada wartawan ia telah meminta agar pengamanan dilakukan selonggar mungkin.

"Saya ingin mengadakan kontak dengan warga," kata Wulf. "Itu berarti dilempari telur sekarang dan nanti."

Tak lama setelah itu, ia tampil dengan jaket baru dan berpose untuk diambil gambarnya bersama sekelompok warga yang menghadiri acara Girl’s Day di gedung parlemen negara bagian tersebut.

Tahun 1991, perdana menteri saat itu Helmut Kohl diserang pengunjuk rasa dengan lemparan telur, tomat dan cat di kota Halle di Jerman timur. Pemimpin Jerman yang geram itu mengejar para penyerangnya tapi stafnya dan penjaga ketertiban mencegah dia melancarkan pukulan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com