Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mubarak dan Dua Putranya Ditahan

Kompas.com - 14/04/2011, 03:17 WIB

Musthafa abd Rahman

Kairo, Kompas - Kejaksaan Mesir, Kairo, Selasa (12/4) malam, memutuskan untuk menahan mantan Presiden Hosni Mubarak dan dua putranya, Alaa dan Jamal, selama 15 hari untuk keperluan penyidikan. Pada Rabu pagi, Alaa dan Jamal sudah dipindahkan dari kota wisata Sharm al-Sheikh—tempat Mubarak dan keluarganya tinggal sejak lengser dari jabatan presiden pada 11 Februari lalu—ke sebuah penjara di Kairo.

Lima tuduhan terhadap mantan Presiden Mubarak adalah terlibat pembunuhan pengunjuk rasa di Alun-alun Tahrir di Kairo, memiliki rekening rahasia terkait Perpustakaan Alexandria, menggelapkan uang negara, memperkaya diri secara tidak sah, dan memberikan fasilitas kepada pengusaha yang juga teman dekatnya, Hussein Salem.

Mubarak dan kedua putranya pada hari Selasa sudah diperiksa oleh tim kejaksaan di Al Tor, ibu kota Provinsi Sinai Selatan. Tak lama setelah itu Mubarak dilarikan ke rumah sakit di Sharm al-Sheikh, Sinai Selatan. Tekanan darahnya mendadak tak normal. Mubarak juga mengalami gangguan jantung saat diperiksa di Al Tor.

Mubarak masuk rumah sakit di Sharm al-Sheikh pada Selasa sekitar pukul 17.00 waktu setempat dengan dipapah kedua putranya. Namun, tim kejaksaan melanjutkan penyidikan terhadap Mubarak di Kamar 304 Rumah Sakit Sharm El Sheikh setelah kesehatannya membaik.

Terkejut

Mubarak sedang dalam pemindahan dari Sharm al-Sheikh menuju rumah sakit khusus di Kairo saat berita ini diturunkan. Dua putranya sudah terlebih dahulu dibawa dan ditahan di kompleks penjara Tora, Kairo. Ini adalah penjara tempat para tahanan politik yang dijebloskan Mubarak selama 30 tahun kekuasaannya. Keduanya terlihat terkejut saat dipaksa menyerahkan telepon dan diminta memakai seragam narapidana. Keduanya menolak sarapan yang diberikan.

Jaksa memulai penyidikan terhadap Mubarak dengan menyampaikan tuduhan berdasarkan pengaduan yang disampaikan mantan anggota parlemen yang juga pemimpin redaksi mingguan Al Osbok, Mustafa Bakri. Menurut Bakri, keluarga Mubarak memiliki uang di sejumlah rekening bank di Mesir dalam bentuk dollar AS, pound Mesir, dan euro, di antaranya 147 juta dollar AS dan 200 juta pound Mesir (sekitar 50 juta dollar AS).

Bakri mengungkapkan, Suzanne Mubarak, istri Mubarak, memiliki rekening untuk dana yang diperoleh dari bantuan asing demi Perpustakaan Alexandria. Mubarak memberi mandat sepenuhnya kepada Suzanne untuk mengurus Perpustakaan Alexandria. Suzanne juga masih punya beberapa rekening lain di sejumlah bank di Mesir.

Jaksa Mahmoud Sabrout juga memerintahkan penahanan mantan Ketua MPR yang juga Sekretaris Jenderal Partai Nasional Demokrasi (NDP) Safwat Sharif selama 15 hari untuk keperluan penyidikan lanjutan. Safwat Sharif adalah salah satu orang terdekat Mubarak. Selasa lalu, Sharif diperiksa selama tiga setengah jam oleh jaksa Mahmoud Sabrout. Sharif dituduh melakukan praktik korupsi dan terlibat dalam kasus penyerangan dengan unta dan kuda terhadap para pengunjuk rasa di Alun-alun Tahrir pada Februari lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com