Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hosni Mubarak Ditahan 15 Hari

Kompas.com - 13/04/2011, 15:41 WIB

KAIRO, KOMPAS.com — Mantan Presiden Mesir Hosni Mubarak juga telah ditetapkan sebagai tahanan, Rabu (13/4/2011), untuk jangka waktu 15 hari, kata jaksa penuntut. Dua putra Mubarak, yaitu Gamal dan Alaa, telah lebih dulu ditetapkan sebagai tahanan pada Rabu dini hari.

Dalam satu pernyataan di laman Facebook kejaksaan, seorang juru bicara lembaga itu mengatakan, jaksa penuntut Abdel Maguid Mahmoud telah memerintahkan penahanan tersebut sebagai bagian dari penyelidikan terhadap dugaan korupsi dan penggunaan kekerasan terhadap pengunjuk rasa saat pergolakan politik pecah pada Januari dan Februari lalu.

Mubarak dilarikan ke rumah sakit di resor di Laut Merah, Sharm el-Sheikh, Selasa malam, beberapa saat setelah ia mengalami serangan jantung ketika menjawab pertanyaan jaksa, lapor media pemerintah. Tidak jelas di mana Mubarak akan ditahan selama 15 harinya itu.

Sebelumnya, televisi pemerintah melaporkan kedua putranya juga telah ditahan. "Telah diputuskan untuk memenjarakan Gamal dan Alaa selama 15 hari guna mendukung upaya penyelidikan," kata laporan itu. Mereka dituduh telah menghasut untuk melepaskan tembakan ke para pengunjuk rasa saat pergolakan politik rakyat yang berlangsung pada 25 Januari hingga 11 Februari. Mubarak akhirnya mundur karena desakan para pengunjuk rasa. Hampir 800 orang tewas dalam proses politik berdarah di Mesir itu.

Televisi pemerintah melaporkan Mubarak menolak makan dan minum apa pun ketika pada Selasa pagi menerima kabar bahwa ia akan diinterogasi. Mantan presiden itu mengenakan baju bergaris hitam dan putih, menurut seorang saksi mata.

Ketika ditanya apakah Mubarak berada dalam kondisi sehat, Direktur Rumah Sakit Mohammed Fathallah menjawab singkat "cukup baik". Harian pemerintah Al-Ahram, yang mengutip beberapa sumber di Sharm el-Sheikh, mengatakan dalam laman internetnya bahwa Mubarak dilarikan ke rumah sakit agar bisa menghindar dari pertanyaan. Mantan presiden itu sedianya juga akan ditanyai tentang dugaan korupsi yang dilakukannya, lapor kantor berita MENA.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com