Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Putra Mubarak Ditahan

Kompas.com - 13/04/2011, 15:06 WIB

KAIRO, KOMPAS.com — Para jaksa Mesir, Rabu (13/4/2011), telah memerintahkan penahanan dua putra mantan Presiden Hosni Mubarak terkait peran mereka dalam kekerasan terhadap demonstran dan tuduhan korupsi yang sedang diselidiki. Perintah itu muncul hanya beberapa jam setelah Hosni Mubarak (82) dirawat di rumah sakit karena sakit jantung ketika investigasi atas dugaan korupsi dan perannya dalam menekan protes yang menyerukan kejatuhannya baru saja dimulai.

Banyak pembantu dekat Mubarak kini ditanyai soal kegiatan mereka dalam rezim pimpinan Mubarak, tetapi penahanan dua putranya, Gamal dan Alaa, sejauh ini merupakan perkembangan yang paling mengejutkan sejak kejatuhan Mubarak dari kekuasaan pada 11 Februari. Gamal Mubarak, putranya yang lebih muda, merupakan pejabat tinggi di partai yang berkuasa dan secara luas dilihat telah dipersiapkan untuk menggantikan ayahnya sebelum protes rakyat akhirnya menjatuhkan rezim sang ayah.

Selagi Mubarak tua berada di rumah sakit di resor Laut Merah Sharm el-Sheikh, di mana ia tinggal sejak digulingkan dari kekuasaan, anak-anaknya dibawa untuk diinterogasi ke pengadilan terdekat oleh jaksa dari Kairo. Kerumunan sekitar 2.000 orang yang marah di luar gadung pengadilan itu menuntut keduanya ditangkap.

Rabu pagi, Kepala Keamanan Provinsi Sinai Selatan mengatakan kepada orang banyak itu bahwa Gamal dan Alaa, saudaranya yang pengusaha, ditahan. "Saudara-saudara, apa yang Anda inginkan, Anda sudah dapatkan ... (ditahan) 15 hari," kata Mayor Jenderal Mohammed el-Khatib, yang kemudian disambut gembira kerumunan orang itu. Televisi Pemerintah Mesir kemudian memastikan perintah penahanan tersebut.

Ketika sebuah van polisi membawa pergi dua orang bersaudara itu, orang banyak melempari van tersebut dengan botol air, batu, dan sandal jepit mereka, sebuah tanda tidak adanya respek di dunia Arab. Dalam dua bulan sejak Mubarak jatuh, dewan jenderal yang berkuasa di negara itu telah melakukan serangkaian penyelidikan terhadap bekas pejabat tingkat tinggi pada masa rezim Mubarak.

Gamal diyakini sebagai arsitek program privatisasi Mesir dan liberalisasi ekonomi, yang telah membawa masuk miliaran investasi asing, tetapi juga telah melebarkan kesenjangan antara kaya dan miskin. Banyak dari rekan dekatnya adalah miliarder dan punya posisi puncak di partai yang berkuasa dan pemerintah. Ada tuduhan, mereka menggunakan posisinya untuk keuntungan pribadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com