Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kedahsyatan Bencana Nuklir Memuncak

Kompas.com - 12/04/2011, 14:52 WIB

TOKYO, KOMPAS.com - Jepang menaikkan tingkat krisis pada reaktor nuklirnya yang mengalami kerusakan sehingga setara dengan tingkat bencana yang dialami dalam tragedi Chernobyl. Kenaikan tingkat krisis bencana nuklir ini ditandai dengan menyebarnya radiasi hingga ke udara, air minum, sayuran serta air laut.

Badan regulasi nuklir Jepang menetapkan tingkat bencana nuklir ditingkatkan dari 5 menjadi 7 atau tingkat tertinggi skala internasional yang diamati oleh Badan Energi Atom Internasional (IAEA). Ketetapan ini diambil setelah diadakan peninjauan terhadap kebocoran radiasi dari reaktor Dai-chi sejak reaktor ini tidak beroperasi pascaterjangan tsunami pada 11 Maret lalu.

Menurut IAEA, tingkat bencana terbaru menandai perluasan bencana dengan konsekuensi lebih besar dari tingkat sebelumnya dan mencakup dampak kesehatan yang lebih luas. Namun, pemerintah Jepang sejauh ini mengenyampingkan dampak kesehatan apapun akibat kebocoran radioaktif dari reaktor nuklir Fukushima.

Beberapa pejabat Jepang menekankan kebocoran itu hanya mencapai sepersepuluh dari radiasi yang menyebar di bencana Chernobyl. Namun, mereka menjelaskan kebocoran ini dapat melampaui emisi Chernobyl apabila krisis nuklir di Jepang ini berlanjut.

"Kenaikan tingkat bencana nuklir menekankan meluasnya bencana. Kami memohon maaf sebesar-besarnya kepada masyarakat yang menetap di sekitar kompleks reaktor nuklir maupun masyarakat internasional atas bencana serius ini," jelas Ketua Sekretaris Kabinet Jepang Yuki Edano kepada wartawan di Tokyo, Selasa (12/4/2011).

Ledakan sebuah reaktor nuklir di Chernobyl, Ukraina, pada 26 April 1986 menimbulkan awan radiasi di sebagian besar belahan bumi sebelah utara. Zona yang terletak sekitar 30 kilometer dari reaktor telah dinyatakan tidak dapat lagi menjadi tempat bermukim meskipun kenyataannya beberapa pekerja reaktor menetap di sana dalam waktu tidak lama dan ratusan penduduk kembali ke wilayah itu meskipun Pemerintah Ukraina mendesak warga untuk menjauhinya.

Badan Kesehatan Dunia, WHO, menerangkan sekitar 9.300 orang tewas akibat mengidap kanker yang diakibatkan oleh radiasi dalam bencana Chernobyl. Sementara beberapa kelompok pecinta lingkungan, termasuk Greenpeace, memperkirakan jumlah itu 10 kali lipat lebih besar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com