Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengadilan Panggil Keluarga Mubarak

Kompas.com - 12/04/2011, 02:41 WIB

Kairo, Kompas - Jaksa penuntut umum Mesir, Abdul Majid Mahmud, seperti diberitakan harian Al Ahram hari Senin (11/4) mengeluarkan surat perintah pemanggilan mantan Presiden Mesir Hosni Mubarak dan kedua putranya, Alaa dan Gamal, untuk keperluan penyidikan.

Surat perintah pemanggilan itu telah disampaikan kepada Kementerian Dalam Negeri untuk menyiapkan segala proses pelaksanaan dari surat perintah tersebut. Pihak kejaksaan juga akan menyampaikan kepada publik tentang proses pelaksanaan pemanggilan mantan Presiden Mesir dan kedua putranya itu dalam beberapa hari mendatang.

Kejaksaan umum akan menyidik sejauh mana mantan Presiden Mesir dan keluarganya itu terkait dengan tindak kekerasan kriminal terhadap pengunjuk rasa yang membawa jatuh korban tewas dan luka sejak 25 Januari lalu.

Mantan presiden dan keluarganya itu juga akan diperiksa soal dugaan praktik korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan serta menerima komisi dari berbagai transaksi, baik dari perusahaan asing maupun domestik.

Saudara Ben Ali ditangkap

Dari Tunisia juga diberitakan, aparat keamanan negeri itu berhasil menangkap Slah bin Ali, saudara kandung mantan Presiden Tunisia Zine al-Abidine Ben Ali, Minggu malam lalu. Slah bin Ali ditangkap di sebuah rumah di kota Sousse, 150 kilometer arah timur ibu kota Tunisia.

Kementerian Dalam Negeri Tunisia belum menjelaskan tuduhan yang akan dikenakan kepada Slah bin Ali. Namun, tuduhan yang biasa dikenakan kepada orang-orang sekeliling Ben Ali sebelum ini adalah melakukan praktik korupsi dan memanfaatkan kekuasaan.

Sebelumnya, aparat keamanan Tunisia telah menangkap pula sejumlah anggota keluarga Ben Ali dan istrinya, Laila Trebelsi.

Sementara itu, menurut pihak kejaksaan umum Mesir, pernyataan Mubarak melalui stasiun televisi Al Arabiya hari Minggu lalu, bahwa ia sama sekali tidak memiliki aset di luar negeri, tidak akan memengaruhi pemanggilannya.

Mubarak kepada Al Arabiya saat itu mengeluhkan penderitaan dirinya beserta keluarganya yang mendapatkan tuduhan tak berdasar dan tendensius. Mubarak menyatakan, ia tidak mampu terus berdiam diri menghadapi aksi penyudutan dengan penuh manipulasi yang merusak citranya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com