Pasukan Gbagbo Serang Markas Ouattara

Abijan, Minggu - Pasukan yang setia kepada pemimpin Pantai Gading, Laurent Gbagbo, mengintensifkan serangan balasan kepada presiden yang diakui dunia internasional, Alassane Ouattara. Pasukan Gbagbo menembaki hotel di Abijan, markas Ouattara. Ini membuat warga di sekitar hotel pergi menyelamatkan diri, Minggu (10/4).

Pasukan yang ingin menempatkan Ouattara sebagai presiden menyerbu dari utara negara itu ke ibu kota niaga Abijan nyaris tanpa perlawanan, lebih dari sepekan lalu. Ouattara memenangi pemilu November lalu yang hasilnya disahkan PBB.

Namun demikian, walau serangan pasukan Ouattara sengit, para serdadu Gbagbo masih bertahan di beberapa tempat di Abijan dan kini semakin berani.

Deplu AS mengecam serangan ke hotel Ouattara. Dikatakan, upaya Gbagbo untuk berunding pekan lalu hanya muslihat untuk mengumpulkan kekuatan dan mempersenjatai diri kembali.

”Upaya Gbagbo untuk memaksakan sebuah hasil yang tak bisa diperolehnya dalam pemilu mengungkapkan ketidakpeduliannya pada Pantai Gading. Rakyat akan kembali menderita di tengah pertempuran sengit di Abijan,” kata Deplu AS.

Seorang jubir PBB di Abijan mengatakan, serangan hari Sabtu ke Hotel Golf, yang dipakai Ouattara sebagai basisnya sejak pemilu, melibatkan senjata berat yang tampaknya telah ditembakkan dari kediaman Gbagbo yang dijaga ketat itu.

”Ini bukan pertempuran, tapi sebuah serangan langsung oleh pasukan Gbagbo yang menembakkan granat dan mortir dari dekat kediaman Gbagbo ke Hotel Golf,” kata jubir PBB, Hamadoun Toure.

Dia mengatakan, seorang penjaga perdamaian PBB cedera dan bahwa pasukan PBB telah membalas dengan menembaki para penyerang.

Menyangkal

Jubir Gbagbo, Ahoua Don Mello, menyangkal pasukan Gbagbo menyerang markas Ouattara. Namun, dia mengatakan, presiden yang masih memegang jabatan itu mengimbau para pendukungnya untuk melakukan perlawanan terhadap pasukan Perancis.