Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

105 Mayat Ditemukan

Kompas.com - 09/04/2011, 03:16 WIB

Abijan, Jumat - Para anggota staf PBB di Pantai Gading barat, Jumat (8/4), mengatakan, sekitar 105 jenazah ditemukan sepanjang hari Kamis lalu. Sebagian jenazah adalah korban pembakaran orang hidup-hidup dan sebagian lagi ditemukan di dalam sumur-sumur.

Temuan ini memperkuat pernyataan sebelumnya oleh Komite Internasional Palang Merah (ICRC) bahwa sebanyak 800 jenazah ditemukan di kota Duekoue.

Juru bicara PBB yang menangani isu hak asasi manusia, Rupert Colville, mengatakan, sebagian dari jenazah itu juga ditemukan di Duekoue, tempat aksi pembakaran terjadi. Sebanyak 60 jenazah ditemukan di kota Guiglo dan 40 jenazah ditemukan di kota Blolequin.

Colville mengatakan, sulit untuk mengatakan siapa yang paling bertanggung jawab atas kematian warga Pantai Gading itu. Hal yang jelas adalah mereka merupakan korban perang saudara antara pendukung Alassane Ouattara, pemenang pemilu presiden November 2010, dan Laurent Gbagbo, presiden berkuasa yang menolak kekalahan dan tak mau menyerahkan jabatan.

Jenazah yang ditemukan di Duekoue tampaknya berasal dari kelompok etnis Guere, pendukung Gbagbo. Pembantaian terjadi setelah pasukan pro-Ouattara menguasai kota itu.

”Sebagian dari jenazah itu adalah akibat aksi pembakaran hidup-hidup dan sebagian jenazah dibuang ke sumur-sumur,” kata Colville.

Pembalasan

Dia mengatakan, aksi pembunuhan itu tampaknya merupakan pembalasan terhadap aksi serupa yang dilakukan pendukung Gbagbo di kota yang sama.

Tiga kota tersebut terletak di jantung pertanian cokelat terbesar di dunia, yang juga tidak jauh dari perbatasan dengan Liberia. Kawasan ini juga sudah lama menjadi ajang perseteruan berbau etnis serta perseteruan antara pemimpin suku dan pekerja pendatang asal Mali dan Burkina Faso, pendukung utama pertanian cokelat di Pantai Gading.

Perseteruan etnis di wilayah itu juga merefleksikan perseteruan politik antara Ouattara dan Gbabgo, yang sudah lama berkuasa, tetapi terus ingin melakukan kekuasaan secara ilegal.

Wilayah tersebut juga merupakan ajang perang antarpemeluk agama. Gbagbo menguasai wilayah selatan berbasis Kristen dan Ouattara menguasai utara dengan penduduk mayoritas non-Kristen. Kedua kubu itu sering memakai tentara bayaran dari Liberia. (AFP/MON)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com