Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berlusconi Sering Kontak "Gundiknya"

Kompas.com - 07/04/2011, 10:31 WIB

ROMA, KOMPAS.com — Silvio Berlusconi dan Karima El Mahroug atau Ruby Si Pencuri Hati 53 kali berteleponan dan berkiriman pesan selama tiga bulan tahun lalu, demikian menurut dokumen dakwaan yang bocor ke media, Rabu (6/4/2011).

Rincian terbaru itu muncul saat persidangan terkait skandal Perdana Menteri Italia tersebut dimulai, tetapi langsung ditunda lagi setelah berlangsung sekitar delapan menit, kemarin. Berkas dakwaan, sebagaimana yang dilaporkan oleh surat kabar Italia, La Repubblica, menunjukkan, pasangan itu bertukaran pesan antara bulan Februari dan Mei tahun lalu, ketika gadis itu masih 17 tahun. Kontak terakhir, dikatakan, terjadi sebulan sebelum gadis belia itu ditangkap karena kasus dugaan pencurian perhiasaan milik temannya.

Berlusconi menyangkal telah melakukan kesalahan dan gadis kelahiran Maroko itu, Karima El Mahroug, juga bersikeras bahwa dirinya tidak pernah berhubungan seks dengan Berlusconi. Pada saat dugaan hubungan seks itu terjadi, Ruby masih 17 tahun, atau setahun lebih muda dari usia legal bagi pekerja seks di Italia. Transaksi seks bukan sesuatu yang ilegal di Italia, tetapi transaksi seks dengan orang yang belum cukup umur merupakan tindak pidana.

Ruby hanya satu dari puluhan gadis model muda, gadis penari, serta calon-calon aktris yang dilaporkan telah memberikan layanan seks dan menari bugil bagi Sang Perdana Menteri di kediamannya di luar kota Milan demi mendapat uang tunai, mobil, perhiasan dan membantu mereka dalam meraih karier.

Sidang pengadilan terhadap kasus itu ditunda ke 31 Mei demi memberi cukup waktu bagi hakim untuk mempertimbangkan permintaan sebuah organisasi perempuan, yaitu Arcidonna, yang ingin diakui sebagai sebuah pihak sipil pada kasus itu atas dasar bahwa perilaku Berlusconi telah "merendahkan martabat" perempuan Italia.

Paola Boccardi, pengacara Ruby, mengatakan, kliennya tidak akan menjadi pihak korban dalam persidangan. Jika Ruby mengaku sebagai korban, itu memungkinkan dia mendapat ganti rugi dari Berlusconi jika orang penting Italia itu dinyatakan bersalah. "Karima tidak merasa dirinya menderita kerugian karena telah hadir di Arcore (kediaman Berlusconi), atau setelah mengunjungi Perdana Menteri," kata Boccardi sebagaimana dikutip The Telegraph.

Persidangan kasus itu diperkirakan akan memakan waktu berbulan-bulan, jika bukan bertahun-tahun, karena lambatnya sistem peradilan Italia bekerja dan banyak material yang akan diteliti. Para jaksa telah mengajukan 20.000 halaman bukti dan telah meminta 132 orang untuk dipanggil sebagai saksi.

Sementara pengacara Berlusconi telah menyajikan daftar saksi sebanyak 78 orang, termasuk aktor George Clooney, yang oleh Ruby dikatakan hadir pada salah satu jamuan makan malam di tempat Berlusconi. Namun, bintang Hollywood itu telah menyangkal hal tersebut.

Kelompok demonstran yang mendukung dan menentang Berlusconi saling meneriakkan  kecaman di luar gedung pengadilan kemarin, yang dikelilingi polisi paramiliter yang dilengkapi perisai antikerusuhan dan helm.

"Ini semua palsu dan merupakan kebiadaban bahwa para penyidik telah menghabiskan jutaan euro bagi penyadapan telepon perdana menteri dan teman-temannya," kata Mariagrazia Piracci (53), yang menjual ruang iklan. "Dia benar-benar tidak bersalah."

Namun, para demonstran anti-Berlusconi membawa spanduk yang mengklaim bahwa kekayaan dan kekuasaan Berlusconi telah menempatkan demokrasi di Italia dalam bahaya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com