TRIPOLI, KOMPAS.com — Rezim Moammar Khadafy akan berunding dengan oposisi Libya tentang reformasi jika mereka meletakkan senjata, kata Wakil Menteri Luar Negeri Khaled Kaim.
"Mereka (oposisi) harus meletakkan senjata. Kemudian mereka dapat bergabung dalam proses politik," kata Kaim dalam konferensi pers Selasa (5/4/2011) malam.
Dia mengatakan, proses itu akan dijamin oleh Uni Afrika dan pengamat Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) yang akan menghilangkan semua keraguan. Sebuah komite Uni Afrika yang terdiri atas pemimpin Mauritania, Mali, Kongo, Afrika Selatan, dan Uganda akan mengunjungi Libya pekan depan guna membantu menemukan solusi bagi krisis negara itu.
Satu misi Dewan Hak Asasi Manusia (HAM) PBB juga akan mengunjungi Libya pada 15 April, kata Kaim. Namun, ia membantah bahwa pihak Dewan Peralihan Nasional mewakili masyarakat Libya.
Juru bicara Pemerintah Libya, Mussa Ibrahim, Senin, mengatakan, rezim Khadafy sudah siap merundingkan pemilihan umum atau referendum, tetapi kemungkinan pengunduran diri pemimpin Libya itu tidak bisa dibicarakan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.