Tim Polri Belum Bertemu Umar Patek

JAKARTA, KOMPAS.com - Tim yang dikirimkan Polri ke Pakistan hingga saat ini belum berhasil bertemu dengan orang yang diduga gembong teroris, Umar Patek. Dengan demikian, Polri belum memastikan apakah pria yang ditangkap di Pakistan itu adalah Umar Patek. Pria tersebut ditangkap pada 2 Maret lalu.

"Tim belum bertemu. Kita masih berkoordinasi dengan kepolisian sana," ucap Kepala Divisi Humas Polri Irjen Anton Bachrul Alam di Mabes Polri, Selasa (5/4/2011).

Anton mengatakan, pihaknya ingin membawanya untuk diproses hukum jika memang benar yang bersangkutan Patek. "Bagi kita, kita ingin bawa karena dia warga negara kita. Tapi kan itu belum kita pastikan Umar Patek," kata dia.

Seperti diberitakan, berdasarkan informasi inteligen, buronan kasus bom Bali I tahun 2002 itu ditangkap pada 2 Maret 2011 di Pakistan. Patek digambarkan berusia 40 tahun, seorang Jawa keturunan Arab. Umar Patek dianggap sebagai tokoh Jamaah Islamiah terkait Al-Qaeda.

Patek diyakini kabur ke Filipina Selatan setelah bom Bali tahun 2002 . Dia bergabung dengan gerilyawan MILF pimpinan Abu Sayyaf. Hingga saat ini, belum jelas apa yang dikerjakan Umar Patek di Pakistan.

Pekan lalu, Kepala Polri Jenderal (Pol) Timur Pradopo dan Menko Polhukam Djoko Suyanto mengaku belum mendapat memberikan informasi rinci mengenai kebenaran informasi tersebut.

"Belum ada hasil yang pasti bahwa yang bersangkutan adalah Umar Patek," kata Kapolri kepada para wartawan, Rabu (30/4/2011).

"Saya dengar begitu," kata Menko Polhukam ketika ditanya apakah pemerintah telah mengirimkan tim ke Pakistan.

Padahal, Djoko mengaku, dirinya telah mengetahui penangkapan Umar beberapa hari sebelum media memberitakannya. "Saya dengar dari beberapa hari lalu, tapi kan perlu proses untuk tahu kebenarannya. Begitu mencuat ke media, kita sudah tahu. BIN sudah tahu. Sudah lama," kata Djoko.