KOMPAS.com — Boleh jadi perebutan kekuasaan antara penguasa pertahanan Laurent Gbagbo dan presiden terpilih Alassane Ouattara bakal makin keruh. Dengan misi untuk melindungi warga negara Perancis di Pantai Gading, Perancis mengirimkan tentara tambahan sebanyak 300 orang. Bahkan, sebagaimana warta AP dan AFP pada Minggu (3/4/2011), Perancis mengambil alih bandar udara Abijan, ibu kota Pantai Gading.
Total, dengan tambahan itu, sebagaimana pernyataan Juru Bicara Kementerian Pertahanan Perancis Thierry Burkhard, jumlah pasukan Perancis menjadi 1.400 orang.
Bandara di Abijan sudah diamankan tentara PBB sejak Jumat. Kendati begitu, tindakan pasukan Perancis itu berarti bandara tersebut sekarang bisa dibuka kembali.
Seorang juru bicara militer Perancis mengatakan sempat terjadi kevakuman keamanan setelah pasukan yang setia kepada Gbagbo membelot ke kubu Ouattara. Pertempuran berlanjut antara tentara Gbagbo dan para pendukung lawannya, Ouattara. Sementara stasiun televisi pro-Gbagbo mengimbau agar rakyat membentuk kekuatan melawan "pendudukan" Perancis.
Pasukan Ouattara dilaporkan berencana melakukan gerak maju lebih lanjut ke arah istana kepresidenan dan telah memberlakukan larangan keluar di kota itu.
Juru Bicara PBB Hamadoun Toure mengatakan, dia mendengar tembakan sejata dekat istana. Ia pun menambahkan situasi sangat tegang. "Tujuan pengiriman bala bantuan ini adalah untuk menguasai bandara yang dilakukan dengan koordinasi bersama misi PBB guna memungkinkan pembukaan kembali bandara bagi pesawat sipil dan militer," kata Burkhard.