Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Moammar Khadafy dan Para Gadisnya

Kompas.com - 03/04/2011, 11:20 WIB

Setiap saat jika sedang mengawal Khadafy, gadis-gadis itu memikul senapan Kalashnikov dan mereka bisa membunuh. Kalashnikov adalah senapan serbu bikinan perancang senapan ternama Rusia, Mikhail Kalashnikov. Senapan ini diadopsi dan dijadikan senapan standar Uni Soviet pada 1947 sehingga disebut AK-47.

Khadafy menyebut para gadisnya itu al-rahibat al-thawriyyat atau para rabib revolusioner (revolutionary nuns). Media Barat kadang menyebutnya amazonian guard, jebolan dari Akademi Militer Perempuan Tripoli yang didirikan Khadafy di tahun 1979, 10 tahun setelah dia mengudeta Raja Idris.

Banyak pengunjung asing ke Libya melukiskan, akademi itu berada dalam kompleks besar dengan pagar tembok yang kokoh. Jane Kokan, wartawan The Vancover Sun, Kanada, yang pernah mengunjungi akademi itu dan mewawancarai Khadafy mengatakan, akademi itu dibangun Khadafy sebagai simbol emansipasi perempuan Libya.

”Saya berjanji kepada ibuku untuk memperbaiki keadaan kaum perempuan Libya,” katanya seperti dilaporkan Kokan. Ibunya, seorang wanita dari Badouin, lahir ketika Libya masih dalam koloni Italia. Meski seorang wanita buta huruf, ibunya itu pandai memanah.

Gadis-gadis yang dilatih unumnya terpilih. Program pelatihan selama tiga tahun melibatkan semua aspek keprajuritan dari tembakan artileri, peluncur roket, pertarungan fisik, dan komunikasi. Aktivitas selama pelatihan dimulai sejak subuh, pukul 04.30.

Doug Sanders, wartawan harian The Globe and Mail, Toronto, Kanada, yang pernah bertandang ke Tripoli pada 2004 memberikan keterangan yang sama. Dia menulis diblognya, ”Ini potret pikirannya yang idiosyncratic dan teka-teki revolusi di negara di mana perempuan dalam kehidupan sehari-hari masih jauh dari persamaan hak dan kewajiban.”

Setidaknya, sudah 30 tahun Khadafy menjadi ”pengantin” rupa-rupa gadis dari setiap angkatan. Mereka disumpah sejak masuk akademi untuk membelanya dan tetap perawan selama pelatihan. Pada 1998 salah satu pengawalnya itu mati demi melindungi Khadafy dari serangan militan.

Khadafy adalah pelopor emansipasi wanita Libya. Bouseyfi Kultsum, pilot wanita pertama Libya, kepada BBC News bertutur, Khadafy meretas tabu sosial yang menutup ruang gerak wanita, seperti dicontohkan Aisha, putrinya, yang turun ke jalan membela ayahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com