Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudah 400 Orang Hilang

Kompas.com - 01/04/2011, 15:01 WIB

BENGHAZI, KOMPAS.com - Lebih dari 400 orang hilang di Libya timur sejak perlawanan terhadap Moammar Khadafy dimulai enam pekan lalu. Banyak pihak khawatir,  mereka tewas atau ditangkap pasukan pemerintah, kata para pejabat hak asasi manusia.     

Para keluarga menempelkan poster-poster di dinding lobi rumah sakit dengan foto-foto para pemuda yang hilang dan nomor-nomor telepon untuk memberikan informasi tentang mereka.     

Ahmed Mahdy Hussein, tidak diketahui nasibnya sejak 20 Februari, adalah salah seorang dari nama-nama yang tercatat di rumah sakit Al Jala di Benghazi. Saleh Ukel Hussein lahir tahun 1976 adalah seorang pemuda lainnya hilang pada hari yang sama.     

Lebih dari 120 poster ditempelkan di dinding-dinding dan pintu masuk rumah sakit itu. Paling tidak empat pria terlihat berseragam militer.     

Para pekerja hak asasi manusia mengatakan jumlah orang yang hilang itu termasuk empat dokter dan tiga wartawan. Tetapi sebagian besar adalah pemuda yang menganggur yang bergabung dalam tentara sukarela kelompok oposisi sebagai petempur atau pendukung. Sejumlah dari mereka dilaporkan ditangkap pasukan keamanan Khadafy.     

Di kantor Bulan Sabit Libya di Benghazi, koordinator pencari Omar Budabous dan timnya beranggotakan 10 relawan telah mengumpulkan daftar-daftar, mewawancarai keluarga-keluarga dan mengunjungi rumah-rumah sakit di kota itu dan di Ajdabiyah , satu kota di selatan yang berpindah tangan beberapa kali selama konflik itu. "Orang-orang datang ke sini setiap hari untuk menyampaikan laporan-laporan," katanya kepada Reuters.     

Ia mencatat 353 orang yang hilang dari Benghazi dan daerah sekitarnya, 17 dari Ajdabiyah, 21 orang dari Al Bayda, satu kota di timur laut dan 22 dari desa Tikra. "Sebagian besar adalah warga sipil. Sjumlah orang pergi ke garis depan dengan pemberontak dan tidak ada berita mengenai nasib mereka. Sejumlah orang ditangkap," katanya.     

Perlawanan terhadap Khadafy yang berkuasa 41 tahun  dimulai di Benghazi pertengahan Februari dengan protes-protes di jalan. Pasukan Khadafy menumpas gerakan-gerakan itu.     

Aksi itu segera berkembang menjadi konflik senjata, dengan  relawan yang tidak disiplin dan tidak terlatih yang didukung serangan-serangan udara sekutu, berperang melawan pasukan Khadafy di jalan raya melalui gurun utara.     

Budabous mengatakan mereka yang hilang itu termasuk para mahasiswa dan para pekerja yang bergabung dengan kelompok oposisi atau mendukung mereka, tetapi sebagian besar tidak bekerja, mengindikasikan frustrasi mereka dengan ikut bergabung dalam pemberontakan itu. Sebagian besar pemuda tidak diketahui nasib mereka sejak dua minggu pertama konflik itu.     

Masalah-masalah dengan jaringan telepon seluler, yang sebagian  diputus oleh pemerintah Libya, membuat kontak sulit dilakukan  kendatipun memperkirakan bahwa mereka tidak dapat menghubungi keluarga-keluarga, katanya.     

Tetapi beberapa keluarga menerima pesan telepon dari tentara Khadafy tentang para pemuda yang hilang dengan mengatakan mereka ditahan di penjara. Para penelpon sering menggunakan bahasa yang kasar dan menghina dan meminta alamat mereka, katanya.     

Peter Bouckaert, direktur urusan darurat Human Rights Watch yang kini berada di Libya timur, mengatakan sejumlah dari mereka yang hilang itu terakhir terlihat berada di tangan pasukan pemerintah.     

Human Rights Watch (HRW) telah melakukan kerja sama dengan Bulan Sabit Merah-- mitra dunia Muslim bagi Komite Palang Merah  Internasional -- untuk menyelidiki orang-orang yang hilang itu. HRW mencatat satu kasus tatkala paling tidak 14 orang termasuk seorang dokter terkenal dan seornag sopir ambulans hilang sejak 19 Maret. Seorang juru rawat dalam kelompok itu tewas. Para saksi mata terakhir melihat mereka dalam tahanan pemerintah.     

Dokter Ali al Barg, 45 tahun kepala unit darurat di rumah sakit Hawari Benghazi, meninggalkan kota itu dengan satu ambulans pada 18 Maret untuk mencari para korban di sepanjang jalan Benghazi-Ajdabiyah, kata HRW.     

Para angota staf di klinik Gimnis, 30km selatan Benghazi  mengemukakan kepada para pemeriksa mereka melihat al Barg dan sopir Semi al Hurawi di satu truk militer dan satu ambulans di luar Giminos bersama dengan 12 tahanan lainnya.     

Budabous mengatakan hanya 15 kasus yang berhasil diselesaikan dengan kembalinya orang-orang yang hilang itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com