Seperti elite oposisi, warga juga mengungkap alasan mereka membenci Khadafy. Ashraf Mohammed (31), birokrat Libya, telah melihat begitu banyak orang disiksa rezim Khadafy. ”Tujuannya demokrasi, alih kekuasaan, dan konstitusi (baru). Kekuasaan bukan hanya berada di tangan satu keluarga,” katanya.
Abdel-Salam Riyagi (23) ikut berperang karena menginginkan masyarakat berbasis Al Quran. ”Kami tidak ingin kebebasan beragama. Kami ingin kebebasan menjalankan agama kami, tetapi bukan kebebasan bagi Yahudi dan Kristen,” katanya.
Mahdi Abu Bakir (35) bercita-cita penyatuan bangsa Arab. ”Kami ingin mengusir setan pencuri (Khadafy), lalu menyatukan bangsa Arab di bawah moto: Tiada Tuhan selain Allah,” katanya.