Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menlu Libya Minta Perlindungan Inggris

Kompas.com - 31/03/2011, 04:53 WIB

LONDON, KOMPAS.com — Menteri Luar Negeri Libya Moussa Koussa tiba di Inggris, Rabu (30/3/2011), untuk meminta perlindungan setelah meninggalkan pemerintah sebagai protes terhadap serangan pasukan Moammar Khadafy kepada warga sipil.

"Ia telah membelot dari rezim itu," kata Noman Benotman, teman Moussa Koussa, dan pengamat senior di kelompok pemikir Quilliam di Inggris. "Ia tidak senang sama sekali. Ia tidak mendukung serangan pemerintah kepada warga sipil." 

"Ia akan minta perlindungan di Inggris dan mengharapkan ia akan diperlakukan dengan baik," katanya. Koussa adalah pejabat penting Khadafy dan arsitek peralihan dramatis kebijakan luar negeri Libya yang telah membawa negara itu ke masyarakat internasional setelah bertahun-tahun dijatuhi sanksi.

Ia menuju London setelah dua hari tinggal di Tunisia, tanpa memberikan keterangan mengenai kemungkinan motivasi dari kunjungannya. Koussa meninggalkan tempat peristirahatan Djerba "menuju London dengan sebuah penerbangan Swissair pada pukul 14.00 waktu setempat (pukul 12.00 GMT)," kata kantor berita Tunisia, TAP.

Konferensi internasional di London, Selasa, membicarakan rencana pengasingan bagi Khadafy dan mulai memetakan masa depan pasca-kepemimpinan Khadafy bagi negara Afrika Utara yang dicabik perang itu.

Khadafy sejauh ini menolak mundur dan pasukannya terus memerangi pasukan pemberontak yang menerima dukungan serangan udara koalisi yang didominasi oleh pesawat-pesawat dari Amerika Serikat, Perancis, dan Inggris.

Keberadaan Koussa selama dua hari di negara tetangga Tunisia dilukiskan sebagai "kunjungan pribadi". Pemerintah Libya mengatakan, ia sedang melakukan perjalanan untuk misi diplomatik.

Ia masuk Tunisia lewat darat melalui perlintasan perbatasan Ras Jdir, Senin, dengan wakil menteri Libya untuk urusan Eropa, Abdelati Laabidivia.

Beberapa anggota rezim Khadafy, termasuk beberapa menteri dan pejabat senior militer, telah membelot sejak pemberontakan terhadap pemerintahan pemimpin tersebut yang telah berlangsung selama 42 tahun lebih.

Seorang juru bicara pemerintah di ibu kota Tripoli membantah spekulasi di beberapa media bahwa Koussa mungkin telah membelot. "Ia sedang dalam misi diplomatik," ucap juru bicara, Mussa Ibrahim. Ia menolak memberikan keterangan lebih perinci.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com