JAKARTA, KOMPAS.com — Mabes Polri menyatakan belum memastikan secara langsung penangkapan gembong teroris bom Bali 1, Umar Patek, yang dikabarkan ditangkap di Pakistan, 2 Maret 2011 lalu. Namun, saat ini Polri tengah menjalin komunikasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) untuk mendapatkan informasi valid terkait hal tersebut.
”Kami masih berkoordinasi dengan BNPT dan Kementerian Luar Negeri nantinya akan minta konfirmasi ke Pemerintah Pakistan. Kami ingin mengecek fisiknya, itu paling penting karena yang paling mengenal dia adalah kami,” kata Kepala Biro Penerangan Umum Mabes Polri Brigjen Pol I Ketut Untung Yoga Ana melalui pesan singkat, Rabu (30/03/2011).
Umar Patek alias Abu Syeikh alias Umar Arab diduga merupakan alumnus Afganistan sekitar 1990-an. Ia disebut-sebut pernah berjuang bersama Front Pembebasan Islam Moro (MILF) di Mindanao pada tahun 1995. Umar dikatakan juga menjadi instruktur di kamp militer Jemaah Islamiyah di Hudaibiyah, Filipina.
Namanya dikenal pada bom Bali I, 12 Oktober 2002, yang berperan sebagai peracik dan perangkai bom, memantau kondisi lapangan, menggambar denah lokasi, serta mencocokkan waktu dan tempat. Setelah bom Bali I, Umar Patek dikabarkan berpindah-pindah lokasi untuk menghindari penangkapan dirinya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.