Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rokok Bikin Aborigin Mati Cepat!

Kompas.com - 28/03/2011, 19:29 WIB

SYDNEY, KOMPAS.com — Australia, Senin (28/3/2011), meluncurkan iklan televisi kampanye nasional kesehatan pertama yang ditujukan untuk kaum Aborigin. Targetnya, mengurangi separuh, 50 persen, dari jumlah penduduk asli yang merokok pada tahun 2018.    

Pemerintah telah melarang semua toko menampilkan paket rokok dan mengatakan bahwa kampanye berdana 4.000.000 dollar Australia (4.100.000 dollar AS) itu dilakukan berdasarkan fakta bahwa 20 persen dari warga Aborigin meninggal karena penyakit terkait kebiasaan merokok. "Statistiknya cukup mengkhawatirkan, tetapi pesannya cukup sederhana: putus rantai dan hentikan kebiasaan yang akan membunuh Anda," kata Menteri Kesehatan Nicola Roxon saat peluncuran iklan.    

Merokok adalah penyebab nomor satu penyakit kronis seperti kanker dan masalah jantung di antara kaum Aborigin. Mereka memiliki angka rata-rata hidup yang lebih pendek dibanding warga Australia yang lain. "Merokok membunuh. Sesederhana itu," kata Menteri Urusan Penduduk Asli Warren Snowdon.    

"Pemerintah kami berkomitmen untuk mengurangi jumlah perokok kaum Aborigin dan penduduk asli Selat Torres hingga separuhnya pada tahun 2018," imbuhnya.     

Iklan televisi tentang seorang perempuan muda yang mengingat pengalamannya memiliki keluarga, yang hilang karena penyakit yang berhubungan dengan merokok, adalah iklan khusus pertama yang ditujukan kepada penduduk asli, sebagai bagian dari kampanye kesehatan nasional. "Saya merokok selama bertahun-tahun juga. Tapi, saya berhenti," kata perempuan itu dalam iklan.     

"Saya tidak ingin anak-anak kita tumbuh dengan pikiran bahwa sakit dan mati seperti itu adalah normal," imbuh perempuan itu dalam iklan tersebut.    

Kaum Aborigin Australia meninggal hingga 11,5 tahun lebih awal dari rekan-rekan mereka yang non-pribumi dan dua kali lebih mungkin untuk meninggal saat bayi.

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com