Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suriah Kian Memanas

Kompas.com - 28/03/2011, 04:58 WIB

DAMASKUS, MINGGU - Krisis politik di Suriah memanas, Minggu (27/3), saat pasukan militer pemerintah bersenjata lengkap dengan kendaraan tempur memasuki kota Latakia, beberapa saat setelah terjadi aksi penyerangan massa di kantor polisi dan markas Partai Baath di kota pesisir itu.

Peristiwa tersebut merupakan kelanjutan insiden sehari sebelumnya saat dua warga sipil dilaporkan tewas tertembak dalam sebuah unjuk rasa di kota pesisir Laut Tengah, Latakia, Sabtu.

Pemerintah Suriah mengklaim sedikitnya 10 aparat keamanan dan dua orang bersenjata tewas.

Kekacauan itu berawal dari aksi unjuk rasa sekitar 3.000 orang, yang sebelumnya berlangsung damai, di kota dengan penduduk berlatar belakang banyak agama itu. Dalam insiden juga dilaporkan sedikitnya 200 orang, sebagian besar aparat keamanan, terluka akibat kekacauan yang terjadi kemudian.

Hingga saat ini penyebab kematian dua warga sipil dalam bentrokan hari Sabtu itu masih diperdebatkan. Pemerintah mengklaim pengunjuk rasa diserang sekelompok orang bersenjata. Kedua korban tewas ditembak peluru penembak jitu, yang beraksi dari atap bangunan di sekitar lokasi.

Namun, klaim itu dibantah pengunjuk rasa, yang merasa yakin korban tewas ditembak peluru aparat keamanan, yang saat kejadian langsung menyerang dan menembaki mereka. Demonstrasi berkembang semakin ricuh setelah pengunjuk rasa menyerang kantor polisi dan markas partai politik berkuasa, Partai Baath, di Latakia.

Beberapa saksi mata menyebutkan, pemerintah hari Minggu mengerahkan pasukan militer bersenjata lengkap dengan kendaraan tempur ke Latakia beberapa jam setelah insiden. Hingga Sabtu malam suasana kota itu masih mencekam.

Tafas pun rusuh

Selain di Latakia, aksi unjuk rasa juga terjadi di kota Tafas, sekitar 10 kilometer utara Daraa, kota perbatasan kawasan selatan, yang juga menjadi titik pusat aksi unjuk rasa besar di Suriah. Pengunjuk rasa di Tafas juga menyerang kantor polisi dan kantor Partai Baath.

Menurut seorang aktivis di kota Daraa, hingga Minggu sedikitnya 1.200 orang masih terus menggelar aksi duduk diam di sekitar Masjid Al-Omari di pusat kota itu. Aparat polisi dan tentara tampak sudah mengepung kawasan itu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com