YANGON, JUMAT -
Salah satu daerah di Myanmar yang terkena dampak terburuk gempa adalah kota Tachilek, yang posisinya berada di kawasan pebukitan berpopulasi kecil. Kawasan yang berbatasan dengan Laos dan Thailand itu dikenal dengan nama Segitiga Emas, yang banyak dijadikan ladang opium oleh kartel-kartel narkoba di sana.
Stasiun televisi Pemerintah Myanmar, Jumat, mengonfirmasi secara resmi jumlah korban dan kerusakan akibat gempa Kamis malam. Selain korban tewas, 111 orang terluka.
Sekitar 400 bangunan, termasuk kantor-kantor pemerintah dan biara Buddha, di empat desa dan kota yang terkena dampak terparah karena dekat titik episentrum rata dengan tanah. Empat pagoda di kota tua Chiang Saen, dekat perbatasan utara Thailand, juga rusak.
Gempa itu juga dirasakan di beberapa negara, seperti Thailand, Vietnam, dan Laos, serta beberapa kawasan di China. Namun, dilaporkan tidak ada korban jiwa dan materiil besar.
Otoritas di Vietnam dan Laos melaporkan, hanya terasa guncangan kecil saat gempa terjadi. Namun, hal itu sempat memicu kepanikan dan mengakibatkan banyak warga berhamburan keluar rumah.
Sukarelawan mengaku khawatir jumlah korban masih akan bertambah mengingat lokasi yang terparah terkena dampak gempa sulit dijangkau. Daerah itu terpencil dan berada di perbatasan dengan Thailand, seperti di kota Tachilek.
Saksi mata menyebutkan, para korban selamat yang kehilangan rumah tinggal terpaksa berjalan kaki menuju kawasan perbatasan untuk mengungsi di tenda pengungsian besar yang didirikan pihak Thailand. Banyak dari mereka masih merasa trauma, apalagi sebelumnya mereka melihat tayangan dampak gempa bumi dan tsunami di Jepang, dua pekan lalu.
Gempa itu diikuti gempa susulan berkekuatan 5,5 skala Richter di Thailand, Jumat. Gempa susulan itu membuat seorang perempuan tewas tertimpa dinding rumahnya yang roboh di Mae Sai.(REUTERS/AFP/DWA)