Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Turis Jepang Dirawat karena Radiasi

Kompas.com - 25/03/2011, 14:38 WIB

SHANGHAI, KOMPAS.com — Dua turis Jepang dirawat di rumah sakit di China karena tingkat radiasi parah setelah mereka tiba dengan pesawat komersial dari Tokyo. Demikian dikatakan pengawas keamanan China, Jumat (25/3/2011). Pihak China mengatakan, tingkat radiasi yang serius melampaui batas terdeteksi pada dua orang itu ketika mereka tiba di kota Wuxi timur, Rabu.

Sejumlah negara telah melarang dan menghentikan impor produk susu, buah-buahan, dan sayuran segar dari Prefektur Fukushima dan sekitarnya karena kebocoran radioaktif pada PLTN Fukushima yang rusak akibat gempa dan tsunami pada 11 Maret. Beberapa negara juga melaporkan telah mendeteksi radiasi di wilayahnya, termasuk Jerman dan Finlandia. Otoritas perlindungan radiasi Jerman, Kamis, mengatakan, mereka memeriksa adanya jejak polusi radioaktif dari Jepang, lapor harian Braunschweiger Zeitung.

"Pelepasan radiasi jumlah besar akan memperburuk keadaan di Jepang secara serius," kata Ketua Otoritas Federal Perlindungan Radiasi Jerman Wolfram Koenig, saat wawancara dengan harian tersebut. "Namun, di Eropa dan Jerman, kami hanya dapat memeriksa jejak radiasi," kata Koenig menambahkan.

Seorang pejabat Pemantau Lingkungan Rusia, Rabu, mengatakan, partikel radioaktif dari pembangkit listrik tenaga nuklir di Fukushima yang rusak dapat menyebar ke seluruh dunia dalam beberapa pekan mendatang. Namun, mereka tidak akan memengaruhi latar radiasi dan tidak mengancam kesehatan.

Polusi radioaktif di sekitar pembangkit yang rusak parah oleh serangkaian ledakan dalam beberapa hari setelah gempa bumi dan tsunami pada Jumat (11/3) masih pada tingkat yang tinggi dengan kadar yodium radioaktif di air laut melebihi 147 kali batas aman. Otoritas Jerman memerintahkan penghentian pengerjaan reaktor ke tujuh dari 17 lainnya yang dimiliki negara itu untuk pemeriksaan keamanan setelah kecelakaan di Jepang tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com