Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aksi Koalisi untuk Lindungi Rakyat Libya

Kompas.com - 24/03/2011, 14:51 WIB

DENPASAR, KOMPAS.com — Serangan pasukan koalisi ke Libya merupakan langkah yang benar untuk melindungi rakyat Libya dari ancaman penguasa mereka. Hal ini disampaikan mantan Menteri Luar Negeri Hassan Wirajuda saat mengisi seminar "Politik di Timur Tengah: Refleksi dan Relevansinya dengan Pergolakan di Indonesia" di Universitas Udayana Denpasar, Kamis (24/3/2011).

Bombardir pasukan koalisi bagi sebagian kalangan merupakan pelanggaran terhadap kedaulatan negara. Namun, menurut Hassan, tindakan ini justru dapat memberi dampak positif terhadap rakyat Libya karena dapat mengakhiri perang saudara.

Masyarakat internasional tak ingin melihat peristiwa Rwanda terulang di Libya. Perang saudara dan genosida yang berlangsung selama berbulan-bulan di Rwanda menelan korban sedikitnya 1,5 juta jiwa.

"Itu adalah bagian dari right to protect warga Libya. Intervensi terbatas dibenarkan ketika rezim sudah memutuskan melakukan kekerasan terhadap rakyatnya sendiri," kata Hassan, seusai mengisi seminar.

Serangan ini pun berdasarkan resolusi Dewan Keamanan PBB yang menetapkan wilayah larangan terbang serta embargo militer terhadap Libya. Bahkan, Liga Arab yang pertama kali mengusulkan penetapan larangan terbang.

"Uni Emirat dan Qatar juga turut menyumbangkan pesawat untuk pasukan koalisi," ujar Hassan.

Jika ada anggota Liga Arab yang mengutuk serangan, menurutnya, ini lebih disebabkan karena ketakutan negara-negara yang masih menerapkan sistem pemerintahan otoriter.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com