Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yapto: Kenapa kalau Keturunan Yahudi?

Kompas.com - 23/03/2011, 21:06 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Pemuda Pancasila Yapto Soerjosumarno menampik bahwa pengiriman bom buku yang ditujukan padanya, Selasa (15/3/2011), karena ia keturunan Yahudi. Ketua Umum Partai Patriot itu mengakui sebagai keturunan Yahudi, tapi ia seorang Muslim sejati dan menjunjung Bhinneka Tunggal Ika, bahkan menegakkan Pancasila sebagai dasar negara.

"Memang kenapa kalau saya keturunan Yahudi? Saya tidak bisa menolak takdir saya keturunan Yahudi, tapi itu tidak ada hubungannya dengan keturunan. Saya juga seorang Muslim. Ada orang Arab bisa beragama Kristen atau Budha. Tidak salah kan kalau seperti itu. Saya mendapat buku ini kan tidak ada hubungannya dengan Yahudi. Malah Ahmad Dhani yang mendapat buku dengan judul tentang Yahudi (Yahudi Militan)," ungkap Yapto usai jumpa pers di kantor Tim Pengacara Muslim, Rabu (23/3/2011) di Jakarta.

Ia juga mempertanyakan, mengapa ia mendapat paket bom buku berjudul "Masih Adakah Keadilan dalam Pancasila" seolah-olah ia maupun organisasinya tidak sejalan dengan Pancasila. "Organisasi saya sesuai dengan ide dan tujuan bangsa yang berjuang melawan penjajah dan sebagai kader bangsa, saya rasa tidak salah. Pemuda Pancasila tidak lari dari dasar negara ini. Sekarang kalau ada yang menilai ada permusuhan karena saya menganut Pancasila sebagai dasar negara, saya rasa lucu sekali. Saya melihat keganjalan, saya nasionalis, tapi kenapa menjadi target untuk hal-hal seperti itu. Saya juga seorang Muslim yang menjalin hubungan baik dengan pihak manapun," tuturnya.

Yapto tidak ingin menduga-duga pihak mana pelaku yang mengirim paket bom buku untuknya. Ia menyerahkan sepenuhnya penyelesaian kasus tersebut pada kepolisian. "Paling penting, kita semua harus tetap bersatu. Kami Pemuda Pancasila akan tetap melindungi setiap rakyat bangsa Indonesia apapun agamanya, pekerjaannya, dan harus dijamin keselamatannya," ungkap Yapto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    MK Minta Sirekap Dikembangkan Lembaga Mandiri, KPU Singgung Kemandirian Penyelenggara Pemilu

    MK Minta Sirekap Dikembangkan Lembaga Mandiri, KPU Singgung Kemandirian Penyelenggara Pemilu

    Nasional
    Pelajaran Berharga Polemik Politisasi Bansos dari Sidang MK

    Pelajaran Berharga Polemik Politisasi Bansos dari Sidang MK

    Nasional
    Prabowo-Gibran Akan Pidato Usai Ditetapkan KPU Hari Ini

    Prabowo-Gibran Akan Pidato Usai Ditetapkan KPU Hari Ini

    Nasional
    Penetapan Prabowo-Gibran Hari Ini, Ganjar: Saya Belum Dapat Undangan

    Penetapan Prabowo-Gibran Hari Ini, Ganjar: Saya Belum Dapat Undangan

    Nasional
    Prabowo-Gibran Sah Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Bakal Dilantik 20 Oktober 2024

    Prabowo-Gibran Sah Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Bakal Dilantik 20 Oktober 2024

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Para Ketum Parpol Kumpul di Rumah Mega | 'Dissenting Opinion' Putusan Sengketa Pilpres Jadi Sejarah

    [POPULER NASIONAL] Para Ketum Parpol Kumpul di Rumah Mega | "Dissenting Opinion" Putusan Sengketa Pilpres Jadi Sejarah

    Nasional
    Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

    Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

    Nasional
    Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

    Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

    Nasional
    Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

    Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

    Nasional
    Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

    Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

    Nasional
    PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

    PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

    Nasional
    Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

    Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

    Nasional
    Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

    Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

    Nasional
    Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

    Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com