Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Blokir Susu dan Produk Segar Jepang

Kompas.com - 23/03/2011, 10:58 WIB

WASHINGTON, KOMPAS.com — Amerika Serikat akan memblokir impor susu dan produk segar dari daerah-daerah dekat pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Jepang yang lumpuh, kata Badan Pangan dan Obat-obatan (FDA) AS, Selasa (22/3/2011).

Semua jenis susu dan produk susu serta buah-buahan dan sayuran segar dari empat prefektur Jepang—Fukushima, Ibaraki, Tochigi dan Gunma—akan dihentikan untuk memasuki Amerika Serikat, kata FDA dalam sebuah pernyataan. Perdana Menteri Jepang Naoto Kan, Rabu, memerintahkan dua prefektur yang tercemar kebocoran radiasi dari PLTN Fukushima untuk menghentikan pengiriman berbagai produk pertanian.

Kan mengatakan kepada para gubernur prefektur itu untuk menghentikan pengiriman "komatsuna" sayuran daun hijau dan brokoli dari Fukushima, serta  susu dan  peterseli dari prefektur tetangga Ibaraki, kata Jiji Press dan media lainnya. PLTN Fukushima Daiichi, yang rusak akibat gempa bumi besar dan tsunami pada pekan lalu, kemungkinan besar akan ditutup, kata juru bicara pemerintah, Minggu.

"Melihat perkembangan situasi secara obyektif, hal itu sudah pasti," kata Kepala Sekretaris Kabinet Yukio Edano dalam konferensi pers sebagai tanggapan terhadap pertanyaan apakah pemerintah berencana untuk menutup instalasi nuklir tersebut.

Sejumlah ledakan terjadi di PLTN Fukushima setelah gemba bumi berkekuatan 9,0 SR dan tsunami yang menewaskan ribuan orang pada 11 Maret lalu. Banyak upaya yang masih dilakukan untuk mendinginkan inti nuklir dalam reaktor yang terlalu panas agar tidak menjadi kegagalan nuklir yang serius.

Pemerintah Jepang sudah mengevakuasi seluruh warga dalam radius 20 kilometer dari PLTN Fukushima serta para pekerja dalam instalasi itu dan mengumumkan zona larangan terbang di wilayah itu guna menghindari penyebaran radiasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

    Terpopuler

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com