Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertutur soal Kekejaman Pasukan Khadafy

Kompas.com - 23/03/2011, 10:26 WIB

Selain mereka, ada banyak pula warga Libya korban luka-luka yang kini dirawat di rumah sakit di kota Marsa Matrouh dengan biaya Pemerintah Mesir dan warga kota itu.

Perhatian luar biasa dari penduduk Marsa Matrouh terhadap warga Libya membuat kota tersebut kini mirip tempat perlindungan bagi warga Libya.

Kota ini juga sekaligus berperan sebagai basis pasokan logistik ke Libya. Marsa Matrouh adalah kota di Mesir yang paling dekat dengan perbatasan Libya.

Salah seorang koordinator urusan perlindungan warga Libya di Marsa Matrouh, Sheikh Ali Atiwati, mengungkapkan, penduduk Marsa Matrouh secara spontan dan sukarela menampung warga Libya yang hengkang dari negerinya.

”Penduduk Marsa Matrouh membuka rumah mereka dan menyediakan logistik berupa makanan dan minuman secara gratis kepada warga Libya yang mengungsi ke kota ini. Bahkan, banyak toko atau restoran tidak mau menerima bayaran kalau diketahui yang membeli itu dari warga Libya,” ungkap Sheikh Atiwati.

Menurut dia, warga Marsa Matrouh siap menerima warga Libya lain yang berniat datang datang.

Sheikh Atiwati juga mengungkapkan, gerakan perlindungan terhadap warga Libya itu tidak diprakarsai oleh lembaga atau organisasi tertentu. Ini semua berlangsung atas inisiatif warga Marsa Matrouh tanpa ada pamrih apa pun.

Sheikh Atiwati bersama sejumlah tokoh masyarakat di Marsa Matrouh kini menggalang bantuan untuk warga Libya yang tinggal di kota itu. Mereka juga mengupayakan pengiriman bantuan kemanusiaan ke Libya. Sheikh Atiwati bersama timnya biasanya setiap hari datang ke toko-toko bahan kebutuhan pokok untuk menghimpun bantuan itu.

Kompas yang sempat beberapa jam bersama Sheikh Atiwati mendatangi sejumlah toko itu pada Senin sore lalu. Dia membeli berbagai macam bahan makanan dan minuman yang disedekahkan untuk pengungsi Libya, seperti beras, telur, air mineral, roti, minuman kaleng, dan bahkan selimut.

Koordinator urusan perlindungan warga Libya, Sheikh Fargallah al-Abid, mengungkapkan, selain menampung warga Libya yang mengungsi ke Marsa Matrouh, setiap lima hari ada sedikitnya enam konvoi kendaraan yang membawa bantuan makanan dan obat-obatan dari Marsa Matrouh ke berbagai kota di Libya timur.

”Kami sudah enam kali mengirim konvoi kendaraan yang membawa bantuan makanan dan obat-obatan ke Libya sejak 18 Februari lalu. Hari Sabtu lalu kami mengirim 430 ton makanan, minuman, dan obat-obatan ke Libya. Sebelumnya, pada Senin pekan lalu, kami juga mengirim 470 ton makanan ke Libya,” ungkap Sheikh al-Abid.

Menurut dia, rencananya pada Kamis besok akan dikirim lagi konvoi kendaraan, yang akan membawa bantuan makanan dan obat-obatan, ke Libya. Namun, jumlahnya masih belum jelas karena semuanya masih dalam pengumpulan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com