Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inggris Sangsikan Khadafy

Kompas.com - 21/03/2011, 15:59 WIB

KOMPAS.com - Inggris, satu dari tiga negara yang mengawal zona larangan terbang terhadap Libya bersikeras menjaga mandat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tersebut. Menurut warta AP dan AFP pada Senin (21/3/2011), Inggris, sebagaimana pernyataan juru bicara Kantor Perdana Menteri Inggris David Cameron, menyangsikan kebijakan pemimpin Libya Moammar Khadafy menaati gencatan senjata. "Khadafy melanggar gencatan senjata yang ditetapkannya sendiri. Setiap orang akan ingat pelanggaran itu," kata juru bicara itu.

Minggu lalu, Moammar Khadafy memang sempat menyatakan gencatan senjata antara pihaknya dengan kelompok oposisi. Namun, kenyataannya, ia justru mengerahkan kekuatan udara menyerang lokasi-lokasi kelompok oposisi. Khususnya, di kota Benghazi.

Selain Inggris, ada Amerika Serikat dan Perancis yang menjadi pengawal zona larangan terbang. Ketiganya beranggapan, serangan pasukan Khadafy ke Benghazi pada Sabtu (19/3/2011) adalah pelanggaran. Makanya, ketiga negara itu mengaku melakukan penegakan kebijakan atas pelanggaran oleh Khadafy tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com