Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Liga Arab Kecam Serbuan Barat ke Libya

Kompas.com - 21/03/2011, 01:23 WIB

KAIRO, KOMPAS.com — Liga Arab mengecam serbuan militer Barat terhadap Libya, sepekan setelah mereka mendesak PBB memberlakukan zona larangan terbang di negara Afrika Utara yang kaya minyak itu.

Seperti diketahui, pada Sabtu lalu, sejumlah kapal perang Amerika Serikat dan sebuah kapal selam Inggris menembakkan lebih dari 120 rudal jelajah Tomahawk ke Libya. Pesawat-pesawat tempur Perancis juga melancarkan serangan udara.

Ini seperti mengulang awal penjajahan Barat pimpinan Amerika Serikat ke Irak pada 2003. Pada Kamis lalu, Dewan Keamanan PBB mengesahkan Resolusi 1973 yang mengizinkan aksi militer untuk mencegah pasukan Kadhafy menyerang warga sipil.

"Apa yang terjadi di Libya berbeda dari tujuan penerapan zona larangan terbang dan yang kami inginkan adalah perlindungan warga sipil dan bukan pemboman warga sipil lain," kata Sekretaris Jenderal Liga Arab Amr Mussa, kepada wartawan, Minggu (20/3/2011).

"Sejak awal, kami hanya meminta zona larangan terbang diberlakukan untuk melindungi warga sipil Libya dan menghindari perkembangan lain atau langkah-langkah tambahan," kata Mussa.

Pada 12 Maret lalu, Liga Arab mendesak PBB memberlakukan zona larangan terbang di Libya dan mengatakan, rezim Moammar Khadafy telah "kehilangan legitimasi" ketika mereka berusaha menumpas pemberontakan yang berusaha menggulingkannya dari kekuasaan.

Mussa mengatakan, persiapan sedang dilakukan untuk mengadakan sidang darurat Liga Arab yang beranggotakan 22 negara, dengan pembahasan utama mengenai Libya. "Kami saat ini sedang melakukan pembicaraan untuk mempersiapkan pertemuan," kata pemimpin Liga Arab itu.

Selama beberapa waktu hampir seluruh wilayah negara Afrika utara itu terlepas dari kendali Khadafy setelah pemberontakan rakyat meletus di kota pelabuhan Benghazi pada pertengahan Februari. Namun, kini pasukan Moammar Khadafy dikabarkan telah berhasil menguasai lagi daerah-daerah tersebut.

Ratusan orang tewas dalam penumpasan brutal pasukan pemerintah dan ribuan warga asing bergegas meninggalkan Libya pada pekan pertama pemberontakan itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com