Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tangkal Radiasi, Garam dan Yodium Dicari

Kompas.com - 18/03/2011, 08:32 WIB
Oleh: Pascal S Bin Saju

Krisis nuklir Jepang telah menjadi katastrofe kehidupan baru. Ini tidak hanya berlaku bagi warga Jepang, tetapi juga negara tetangga. Bersamaan dengan kaburnya para ekspatriat dari Negeri Sakura, para warga negara tetangga terdekat Jepang panik luar biasa.

Mereka takut terpapar radiasi nuklir dari Fukushima Daiichi di utara Tokyo. Di Shanghai, China, warga menyerbu toko dan pasar swalayan untuk membeli garam yodium. Warga di Seoul, Korea Selatan (Korsel), menyerbu apotek dan toko obat untuk membeli pil yodium. Mereka takut akan efek-efek potensial radioaktif yang terbang dari reaktor nuklir Fukushima. Garam dan pil yodium diyakini bisa menangkal radiasi nuklir.

”Garam telah terjual habis sejak pagi,” ujar seorang karyawan perkulakan Carrefour di Shanghai. Katanya, hanya dalam 30 menit sejak pasar swalayan itu dibuka, Kamis (17/3), garam telah habis diborong pembeli.

Harga garam di semua toko dan toko serba ada di Shanghai naik enam kali lipat dari harga normal. Para pengecer kewalahan menghadapi panic buying garam menyusul isu bahwa awan uap radioaktif Fukushima telah mendekati China.

Warga Guangzhou, kota di China selatan, juga panik. Seorang staf supermarket mengatakan, permintaan garam melonjak tajam. Penjual membatasi jumlah garam yang boleh dibeli pengunjung. ”Terlalu banyak orang antre untuk membeli garam yodium,” kata seorang pramuniaga.

Garam yang dijual di Negeri Tirai Bambu umumnya adalah garam yodium. Ini merupakan kebijakan nasional untuk mencegah warga kekurangan yodium. Warga beramai-ramai membeli karena yakin yodium dalam garam dapat mengurangi dampak kontaminasi radioaktif.

Radio Pemerintah China, CRI, justru melaporkan kandungan yodium dalam garam di seluruh pelosok negara hanya 20-30 mikrogram per kilogram. Mengutip penjelasan pakar, CRI menyatakan, kandungan yodium yang rendah tak berdampak apa-apa.

Sejumlah pembeli garam ternyata juga percaya. Namun, impor garam asal Jepang pada masa yang akan datang dikhawatirkan terkontaminasi radiasi nuklir. Oleh karena itu, seperti dilaporkan Xinhua, konsumen tetap memborong garam.

Toko-toko dan apotek penjual pil yodium juga diserbu warga. Centers for Disease Control and Prevention, Amerika Serikat, mengatakan, pil yodium dapat mencegah yodium radioaktif yang terbawa ke tiroid. Yodium radioaktif dari aktivitas nuklir dapat mencemari udara dan makanan. Kelenjar tiroid cepat menyerap zat radioaktif dan menimbulkan efek buruk.

Staf China Daily, Kamis, menuturkan, tablet cydiodine telah terjual habis di banyak apotek di kota-kota di China, termasuk Beijing dan Shanghai. Kecemasan akan dampak buruk radiasi dari Jepang telah meluas di China meski pemerintah berulang kali mengumumkan radiasi tidak akan mencapai negeri tersebut.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com