Kairo, Kompas
Di akun Facebook milik aktivis Suriah yang beredar tertulis ”Revolusi Suriah melawan rezim Bashar Assad tahun 2011”. Para aktivis tersebut mengklaim memiliki 40.000 anggota di jejaring sosial tersebut.
Aparat keamanan Suriah telah menangkap sedikitnya 300 aktivis di seantero Suriah.
Menurut harian
Dalam situs Facebook, Twitter, dan YouTube ditegaskan, aksi unjuk rasa akan berlangsung damai dan tidak digerakkan kelompok, etnis, atau kekuatan politik tertentu. Tujuan aksi unjuk rasa hanya ingin membawa Suriah ke arah lebih maju dan agar rakyat bisa mendapatkan hak-haknya.
Mantan anggota parlemen Suriah, Ma’mun al-Himsi, menyerukan agar rakyat Suriah bergerak untuk meraih kehormatan dan mengakhiri tirani.
Di Bahrain, aparat keamanan menggunakan gas air mata untuk mengusir pengunjuk rasa dari Alun-alun Mutiara, Manama, yang sudah bertahan sejak tiga pekan lalu.
Menurut saksi mata yang dikutip stasiun televisi Al-Jazeera, aparat keamanan mulai bergerak dengan menggusur barikade-barikade yang dibuat pengunjuk rasa di sekitar Alun-alun Mutiara, lalu mengepung pengunjuk rasa. Aparat keamanan kemudian membakar kemah-kemah aktivis di alun-alun itu.
Pertempuran antara pasukan pro dan kontra Moammar Khadafy juga masih berkutat di antara poros Brega, Ajdabiya, dan Benghazi. Kedua pihak saling mengklaim telah menguasai kota Ajdabiya.
Pasukan loyalis Khadafy juga mulai menyerang kota Misrata di Libya barat (sekitar 200 kilometer arah timur kota Tripoli) yang dikuasai kaum revolusioner. Pasukan Khadafy menggempur Misrata dari tiga arah dengan tank dan artileri. Aliran listrik dan air ke Misrata juga diputus.
Dari kota Benghazi, salah seorang penanggung jawab radio Libyan Freedom, Abdullah Ibrahim, mengungkapkan, pasukan anti-Khadafy untuk pertama kali menggunakan dua pesawat tempur pada Selasa lalu untuk menggempur dua kapal perang loyalis Khadafy yang sedang menggempur kota Ajdabiya dari laut serta posisi pasukan loyalis Khadafy di sekitar Ajdabiya dan Brega.
Kaum revolusioner semakin terdesak oleh serangan pasukan loyalis Khadafy terakhir sehingga mereka terpaksa menggunakan pesawat tempur.