Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nuklir Jepang Lepas Kendali

Kompas.com - 17/03/2011, 02:30 WIB

Beberapa jam kemudian para pekerja masuk kembali untuk melanjutkan pekerjaan mereka. Tidak ada penjelasan apakah api di Unit 4 sudah padam. Hanya dikatakan, pekerja telah dilengkapi pakaian antiradiasi. Mereka memompakan air laut ke reaktor Unit 5 dan Unit 6, yang suhunya juga sudah semakin panas.

PLTN Fukushima Daiichi yang berada di kota Okumamachi, Prefektur Fukushima, mengoperasikan enam reaktor. Pada saat terjadi gempa berkekuatan 8,9 skala Richter (lalu direvisi menjadi 9,0 skala Richter), hanya reaktor Unit 1, 2, dan 3 yang beroperasi. Reaktor Unit 4, 5, dan 6 sedang dalam perawatan.

Menurut NISA, sekitar 70 persen batang bahan bakar Unit 1 rusak akibat ledakan. Kyodo News menambahkan, 33 persen batang bahan bakar reaktor Unit 2 juga rusak akibat ledakan. Inti dua reaktor itu diyakini sudah meleleh.

Para pejabat pemerintah di Prefektur Ibaraki, selatan Fukushima, menyatakan, paparan radiasi di sana sekitar 300 kali level normal, Rabu. Kondisi tersebut tidak baik bagi kesehatan jangka panjang, tetapi tidak terlalu fatal.

Makin panik

Pada awal kebakaran hari Rabu telah terdeteksi adanya paparan radiasi di Tokyo meski masih rendah. Paparan berlangsung hingga 24 jam. Hal itu memicu kepanikan luar biasa pada publik Jepang dan munculnya peringatan internasional bagi kesehatan.

Menurut Edano, paparan radiasi di ibu kota hanya sekitar 10 kali dari paparan normal yang diterima manusia. Pada titik tersebut paparan radiasi tidak akan membahayakan kesehatan sekitar 13 juta penduduk Tokyo.

”Warga dipastikan tak akan terpapar jika keluar rumah. Saya ingin warga memahami hal ini,” kata Edano dalam konferensi pers yang disiarkan luas melalui jaringan televisi internasional.

Penjelasan Edano itu sebenarnya merujuk kepada warga yang mau menaati imbauan pemerintah, yaitu jika warga berada di luar radius peringatan baru, yakni 30 kilometer dari PLTN. Sekitar 140.000 orang di dalam zona itu dilarang keluar rumah. Hal tersebut akan merepotkan warga beraktivitas.

Komisaris Tepco, Gunther Oettinger, mengatakan, musibah yang menimpa reaktor nuklir di PLTN Fukushima Daiichi berada di luar kendali. ”Hampir semuanya berada di luar kendali,” katanya.

Yukiya Amano, Direktur Badan Tenaga Atom Internasional, mengatakan, Tepco terkesan tak terbuka memberikan informasi yang pas dan rinci mengenai ledakan dan kebakaran pada reaktor nuklir di PLTN. ”Kami tidak mendapat informasi rinci sehingga sulit mengambil langkah yang tepat,” kata Amano dalam sebuah konferensi pers di Vienna, Austria.

Perdana Menteri Jepang Naoto Kan pun mengungkapkan kekecewaan serupa. Kan menyebut krisis nuklir kali ini merupakan musibah terburuk sejak akhir Perang Dunia II saat Hiroshima dan Nagasaki dijatuhi bom atom. Warga mengkritik Kan lamban.

(AFP/AP/REUTERS/CAL)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com