RS Eropa Siap Tangani Korban Radiasi Nuklir

Kompas.com - Sekitar 5.000 pusat transplantasi sumsum tulang belakang di seluruh Eropa diminta untuk bersiaga demi membantu bertambahnya para korban radiasi nuklir di Jepang.

The European Group for Blood and Marrow Transplantation (EBMT) telah mengeluarkan peringatan untuk anggotanya, yang meliputi 3.000 dokter di unit spesialis. Meski belum dipastikan jenis bantuan yang dibutuhkan oleh Jepang, namun pusat-pusat transplantasi itu sudah memiliki rencana dan protokol yang siap bergerak bila dibutuhkan.

Kebanyakan pusat transplantasi tersebut dibentuk pasca serangan teror 11 September 2001. Keputusan untuk menerima tidaknya pasien radiasi juga dikembalikan pada tiap rumah sakit.

Profesor Ray Powles, ketua komite kecelekaan nuklir EBMT mengatakan sekitar 20-30 pekerja di pusat nuklir Fukushima yang terpapar radiasi akan membutuhkan bantuan.

"Kami sudah menghubungi pemerintah Jepang secara langsung dan menawarkan bantuan pada mereka melalui WHO," kata Powles.

Ia menambahkan jika para pekerja tersebut terpapar radiasi berat maka masih ada waktu beberapa hari untuk menyiapkan jenis terapi perawatannya sebelum para pekerja itu jatuh sakit.

"Mungkin mereka hanya membutuhkan antibiotik dan obat lain seperti darah dan platelet. Penangannya tidak sama dengan penanganan leukemia," katanya.

Perawatan orang yang terpapar radiasi nuklir, menurut Powles, ditujuan untuk meminimalkan efek dari radiasi. Beberapa pasien mungkin membutuhkan transplantasi sumsum tulang. Kendati begitu ia memastikan orang yang terkena radiasi tidak akan menyebarkan radiasi pada orang di sekitarnya.