Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asa Baru dari Utara

Kompas.com - 15/03/2011, 13:27 WIB

KOMPAS.com - Hampir dua tahun lamanya, perundingan soal nuklir di kawasan Korea terhenti. Pasalnya, Korea Utara (Korut), pada April 2009 justru meninggalkan mitra-mitra dialognya seperti AS, Rusia, dan Jepang. Korea Utara, sebagaimana warta AP dan AFP pada Selasa (15/3/2011), juga meninggalkan seterunya, Korea Selatan (Korsel).

Memang sampai kini, Korsel tetap bersikeras menuntut Korut meminta maaf atas tindakan agresi terkait uji coba nuklir. Korut melancarkan uji coba nuklirnya pada Mei 2009. Sementara, Korsel juga bersikukuh pada tudingannya kalau Korut yang menjadi biang keladi tenggelamnya sebuah kapal perusak Soeul bernama Cheonam.  

Adalah pernyataan yang disampaikan kepada Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Alexei Borodavkin oleh pihak Korut. Isinya, Pyongyang menyatakan siap untuk kembali berunding terkait program pengayaan nuklir negara itu.

Masalah pembicaraan ini merupakan salah satu dari halangan untuk kembali isu pelucutan senjata. Seorang duta Korut disebut-sebut tengah dalam perjalanan ke Rusia guna mendesak pembicaraan. Keributan diplomasi terbaru ini muncul hanya sebulan setelah pembicaraan antara Utara dan Selatan pecah dalam kesengitan.

Kantor berita negara Korea Utara, KCNA, melaporkan komentar dari kementerian luar negeri Pyongyang setelah empat hari kunjungan Borodavkin menemui Menteri Luar Negeri Korut Pak Ui-Chun. "Korea Utara bersedia kembali ke dalam dialog enam pihak tanpa ada syarat apapun,' demikian isi komentar tersebut.

KCNA mengutip seorang juru bicara kementerian yang mengatakan kalau Korea Utara tidak keberatan andai masalah program pengayaan uranium dibicarakan dalam dialog tersebut.

Selama ini Pyongyang selalu mengatakan pengayaan uranium itu merupakan bagian dari program energi. Kendati begitu, AS dan negara lain mengkhawatirkan kalau sebenarnya Korut tengah membangun senjata nuklir.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com