Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Tetap Teruskan Proyek Nuklir

Kompas.com - 14/03/2011, 17:21 WIB

BANDUNG, KOMPAS.com - Pemerintah tetap melanjutkan rencana pemanfaatan nuklir sebagai sumber energi. Salah satu alasannya, tidak ingin tertinggal dari negara tetangga, seperti Malaysia, Singapura, atau Vietnam, yang sudah memiliki pembangkit listrik tenaga nuklir.

Hal itu dikemukakan Menteri Riset dan Teknologi Suharna Surapranata saat memberikan kuliah umum bertemakan "Riset dan Inovasi sebagai Kekuatan Daya Saing Bangsa" di Institut Teknologi Bandung, Sabtu (12/3/2011). Dia menuturkan, Indonesia sudah siap untuk nuklir dari sisi penguasaan teknologi, salah satu contoh dengan keberadaan reaktor milik Badan Tenaga Nuklir Nasional di Kota Bandung.

Suharna mengatakan, pihak yang membuat kebijakan mengenai energi nuklir adalah Dewan Energi Nasional, sementara Kementerian Riset dan Teknologi bertugas untuk sosialisasi. "Mengapa kita harus antinuklir?" ujarnya dengan nada bertanya.

Suharna mengatakan, pihaknya menerima banyak permintaan dari kepala daerah untuk membangun pembangkit listrik tenaga nuklir di daerahnya. Namun dengan mempertimbangkan banyak aspek, termasuk kondisi geografis, daerah yang bakal menjadi percontohan adalah Bangka Belitung dan Kalimantan Timur, sedangkan Pulau Jawa belum menjadi prioritas.

Disinggung mengenai bocornya reaktor nuklir di Jepang akibat gempa bumi dan tsunami, Jumat lalu, Suharna tidak mau menjadikannya sebagai alasan Indonesia tidak mengadopsi teknologi nuklir. Yang harus dipastikan, katanya, adalah tingkat keamanan teknologi tersebut.(ELD)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com