Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengiriman Mobil dari Jepang Terganggu Sampai Juni

Kompas.com - 14/03/2011, 14:35 WIB

TOKYO, KOMPAS.com - Dampak gempa bumi (8,9 skala Richter) dan gelombang tsunami setinggi 10 meter terjadi Jumat (11/3) di Jepang, membuat industri otomotif global ikut terpukul. Seperti dilaporkan wallsreetjournal, hari ini (14/3), banyak negara terancam kekurangan pasokan unit maupun komponen dari  negeri matahari terbit itu.

Dahsyatnya bencana itu ikut dirasakan pabrik-pabrik mobil  di seluruh negeri tersebut. Mulai dari Toyota, Nissan, Honda, Mitsubishi, Hino, Daihatsu dan Suzuki terpaksa menghentikan aktivitas produksi akibat fasilitas di pabrik rusak.

Seperti di antaranya aliran listrik padam, jalan raya dan rel kereta api terputus sehingga suplai bahan bakar ikut terhenti, serta dermaga sebagai akses ekspor rusak membuat produksi dan distribusi terganggu. Masalah serupa juga terjadi pada industri komponen yang memasok produk-produknya ke seluruh dunia, seperti produsen baja, plastik dan ban harus menutup operasinya.

Berarti, semua pasokan komponen (termasuk mesin dan transmisi) yang dibutuhkan pabrik di seluruh dunia bisa terhambat proses perakitannya. Pemerintah Jepang menegaskan, upaya mengembalikan tenaga di Jepang mulai dilakukan Senin (hari ini) dan dibutuhkan waktu sampai beberapa pekan ke depan.

Sekiranya, perusahaan pemasok komponen mengikuti himbauan prinsipal mobil, dampak terhadap industri otomotif dalam negeri dan di luar negeri tidak sebesar sekarang. Jadi, para produsen mobil di Jepang meminta para pemasok komponen mendirikan fasilitasnya di dekat pabrik, khususnya produk-produk Tier I (pemasok pabrik). Kenyataannya, justru banyak yang memilih jauh dari prinsipal.

Dengan ditutup sementara, Amerika Serikat dan negara lain tentu akan mengalami kekurangan pasokan mobil dari Jepang. Seperti Toyota  dengan Prius, Yaris, dan Scion, lalu Honda dengan Fit dan Acura yang ekspor ke AS, serta Nissan dengan merek Infiniti. Sampai musim panas belum tentu pasokan dari Jepang bisa terpenuhi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com