Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Otomotif Indonesia Harap-Harap Cemas

Kompas.com - 14/03/2011, 14:16 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Industri otomotif Indonesia lagi berharap-harap cemas menanti kepastian dari prinsipal di Jepang pasca gempa bumi dan tsunami. Pasalnya, sampai berita ini diturunkan perusahaan di Jepang masih dalam upaya mengumpulkan sebanyak-banyaknya informasi terkait kerugian serta kesiapan pemasok komponen supaya bisa menentukan langkah selanjutnya.

Sudirman Maman Rusdi, Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mengatakan kepada Kompas.com (14/3), sampai kini industri otomotif Indonesia masih banyak bergantung pada Jepang, mulai dari pasokan CBU (completely built up), CKD (completely knocked down) sampai komponen. Tapi, Sudirman mengaku belum ada informasi valid terkait siapa dan komponen apa saja yang berpotensi terganggu pasokannya.

"Setiap merek di Indonesia pasti punya level stok bermacam-macam di gudang, mulai dari satu pekan sampai sebulan. Kami masih menunggu informasi dari sana (Jepang), kalau sudah terkumpul baru bisa dicek ke masing-masing ATPM," jelas Sudirman yang juga menjabat Presiden Direktur PT Astra Daihatsu Motor kepada.

Sementara Jonfis Fandy, Direktur Pemasaran dan Layanan Purna Jual PT Honda Prospect Motor (HPM) menjelaskan, pihaknya belum menerima informasi tambahan dari Jepang karena semua tenaga masih fokus pada penyelamatan  jiwa. Informasi sementara yang diterima HPM, lanjut Jonfis, sudah ada beberapa fasilitas yang mulai beroperasi tapi belum maksimal.

"Memang ada yang sudah mulai masuk kerja, terutama di lokasi yang jauh dari bencana. Tapi, bencana alam begitu besar pasti fokus utama bukan pada perusahaan tapi kepada penyelamatan jiwa. Di Jakarta, banjir waktu lalu (2002), mana ada yang fokus pada industri apalagi ini tsunami," tukas Jonfis.

Joko Trisanyoto, Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor menambahkan, sesuai informasi yang diperoleh dari prinsipal (Toyota Motor Corporation) hari ini, semua aktivitas produksi di Jepang memang dihentikan sementara. Mereka, jelas Joko, tengah melakukan penghitungan inventori termasuk kondisi pemasok komponen.

"Kalau pabrik Toyota di Jepang saya rasa tak ada masalah, masih menunggu kepastian dari prinsipal. Di Prefektur Miyagi, kerusakkan Toyota terbesar pada sektor komponen dan jaringan pemasaran, kalau pabrik adanya di Nagoya (Prefektur Aichi) dan tak ada masalah," jelas Joko.

Lantas bagaimana dengan stok mobil yang ada di Indonesia? Karena, seperti Toyota Alphard, Prius, Land Cruiser dan Lexus (semua model), lalu Honda Odyssey dan Nissan Elgrand dan Infiniti diimpor dari Jepang.

Menurut Teddy Irawan, Vice President Director National Sales Promotion PT Nissan Motor Indonesia rata-rata posisi stok mobil hanya untuk sampai Maret. "Tapi, untuk April, kita belum tahu kondisi dan lihat perkembangan," ujar Teddy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com